Said Didu Angkat Topi dengan Rektor UII Minta semua Gelar Tidak Ditulis: Akhirnya yang Waras Ngalah!

Baca Juga

Said Didu mengaku salut atas kebijakan Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Fathul Wahid.

Kebijakan tersebut dimana Fathul Wahid meminta agar semua gelar dirinya tak perlu ditulis dalam setiap dokumen kampus UII

Bahkan Said Didu melalui X pribadinya pun turut membagikan surat edaran yang dikeluarkan oleh Fathul Wahid selaku rektor UII tersebut.

Pasalnya menurut Said Didu saat ini tak sedikit tokoh, bahkan politisi hingga orang kaya berlomba dan mengejar gelar.

Akan tetapi, berbeda dengan Fathul Wahid yang meminta agar UII cukup menuliskan nama lengkapnya saja tanpa ada gelar baik didepan maapun dibelakang namanya.

"Akhirnya yang waras ngalah. Karena banyak politisi, tokoh, dan orang kaya yang mengejar gelar padahal tidak pantas maka yang waras ngalah," cuit Said Sidu yang dikutip kilat.com pada akun @msaid_didu.

Ia pun mengajak, agar apa yang dilakukan oleh Fathul Wahid selaku Rektor UII ini juga di ikuti oleh orang lain terutama yang sudah bergelar profesor dan doktor.

Bak memberikan sindiran Said Didu pun menyinggung soal gelar palsu yang cukup banyak dibanggakan saat ini.

"Ayo semua professor dan doktor yang waras, kita buang semua gelar kita dan biarkan mereka berpesta dg gelar palsunya,"imbuhnya.

"Salut buat Rektor UII yang memulai," tukasnya.

Sebagaimana diketahui, Fathul Wahid yang tak lain adalah rektor di UII memiliki gelar Prof, S.T.,M.Sc.,dan Ph.d pada depan dan belakang namanya.

Melalui surat edaran nomor 2748/Rek/10/SP/VII/2024 tertanggal 18 Juli 2024 rektor UII tersebut meminta agar cukup ditulis dengan nama lengkap saja yakni Fathul Wahid.

Adapun tujuan dari Fathul Wahid mengeluarkan edaran tersebut adalah untuk menguatkan atmosfir kolegial dalam tata kelola perguruan tinggi

"Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh,Semoga Allah Swt. senantiasa memberikan kekuatan dalam menjalankan amanah. Amin," ujarnya.

Dalam rangka menguatkan atmosfir kolegial dalam tata kelola perguruan tinggi bersama ini disampaikan bahwa seluruh korespondensi surat, dokumen, dan produk hukum selain ijazah, nilai, dan yang setara itu dengan penanda tangan Rektor yang selama ini tertulis gelar lengkap "Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D." agar dituliskan tanpa gelar menjadi "Fathul Wahid".

Demikian pemberitahuan ini disampaikan, atas perhatian Ibu Bapak kami mengucapkan terima kasih," tulis Fathul Wahid dalam surat edaran tersebut.(*)

Sumber: kilat

Foto: Said Didu yang beri apresiasi pada Fathul Wahid. (kolase Facebook/ Arif Bisma/ Uii.ac.id)