Breaking News

Soal Pencopotan Prof Budi Santoso, Eks Rektor Unair: Ada Kesalahan Proses Cara Memecat Seorang Dekan


Profesor Puruhito, Guru Besar FK Unair sekaligus Mantan Rektor Unair memberikan tanggapan terkait pencopotan Prof Budi Santoso dari jabatannya.

Profesor Puruhito menilai ada kesalahan dalam proses pemecatan Prof Budi Santoso sebagai Dekan FK Unair.

Mantan Rektor Unair itu menyebut jika mekanisme pemecatan Prof Budi Santoso tidak sesuai dengan aturan yang ada.

"Pemecatan ini tidak sesuai dengan apa yang saya pikirkan sebagai mantan rektor. Bagaimana mekanisme memecat seorang Dekan atau Wakil Dekan," katanya dikutip Kilat.com dari kanal YouTube Metro TV.

Profesor Puruhito lantas menyinggung lima syarat yang bisa digunakan sebagai alasan pemecatan terhadap seorang Dekan.

"Saya katakana nomor satu bahwa yang bersangkutan mengundurkan diri atau selesai masa jabatannya, atau sakit dan tidak mampu lagi, atau studi lanjut, atau dipenjara karena tindakan kriminal, atau keputusan pengadilan," paparnya.

"Lima syarat itu tidak tercantum atau tidak terdengar yang menyebabkan Prof BUS dipecat," sambungnya.

Nilai pemecatan Prof BUS tidak disebabkan karena hal yang disebut diatas, maka mantan rektor Unair pun berpendapat jika ada proses yang salah dalam pemecatan yang viral ini.

"Karena itu saya katakan ada sesuatu yang salah di dalam proses pemecatan itu," pungkasnya.

"Jadi saya hanya menyampaikan bahwa ada kesalahan proses cara memecat seorang Dekan yang kebetulan adalah Dekan kami," imbuhnya.

Sebagaimana diketahui jika Prof BUS dipecat dari jabatannya diduga buntut dari penolakannya terhadap rencana Kemenkes mendatangkan dokter asing.

Buntut dari pemecatan Prof Budi Santoso tersebut, sivitas akademika Unair pun mengambil sikap dan menggelar aksi Bela Prof BUS.

com - Profesor Puruhito, Guru Besar FK Unair sekaligus Mantan Rektor Unair memberikan tanggapan terkait pencopotan Prof Budi Santoso dari jabatannya.

Profesor Puruhito menilai ada kesalahan dalam proses pemecatan Prof Budi Santoso sebagai Dekan FK Unair.

Mantan Rektor Unair itu menyebut jika mekanisme pemecatan Prof Budi Santoso tidak sesuai dengan aturan yang ada.

"Pemecatan ini tidak sesuai dengan apa yang saya pikirkan sebagai mantan rektor. Bagaimana mekanisme memecat seorang Dekan atau Wakil Dekan," katanya dikutip Kilat.com dari kanal YouTube Metro TV.

Profesor Puruhito lantas menyinggung lima syarat yang bisa digunakan sebagai alasan pemecatan terhadap seorang Dekan.

"Saya katakana nomor satu bahwa yang bersangkutan mengundurkan diri atau selesai masa jabatannya, atau sakit dan tidak mampu lagi, atau studi lanjut, atau dipenjara karena tindakan kriminal, atau keputusan pengadilan," paparnya.

"Lima syarat itu tidak tercantum atau tidak terdengar yang menyebabkan Prof BUS dipecat," sambungnya.

Nilai pemecatan Prof BUS tidak disebabkan karena hal yang disebut diatas, maka mantan rektor Unair pun berpendapat jika ada proses yang salah dalam pemecatan yang viral ini.

"Karena itu saya katakan ada sesuatu yang salah di dalam proses pemecatan itu," pungkasnya.

"Jadi saya hanya menyampaikan bahwa ada kesalahan proses cara memecat seorang Dekan yang kebetulan adalah Dekan kami," imbuhnya.

Sebagaimana diketahui jika Prof BUS dipecat dari jabatannya diduga buntut dari penolakannya terhadap rencana Kemenkes mendatangkan dokter asing.

Buntut dari pemecatan Prof Budi Santoso tersebut, sivitas akademika Unair pun mengambil sikap dan menggelar aksi Bela Prof BUS.

Sumber: kilat
Foto: Mantan Rektor Unair nilai pemecatan Prof Budi Santoso tidak sesuai. (Twitter/ @warta_unair)
Soal Pencopotan Prof Budi Santoso, Eks Rektor Unair: Ada Kesalahan Proses Cara Memecat Seorang Dekan Soal Pencopotan Prof Budi Santoso, Eks Rektor Unair: Ada Kesalahan Proses Cara Memecat Seorang Dekan Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar