Breaking News

Warga Rawa Badak Akui Banyak Bantuan Sosial Semasa Anies Kini Hilang


Ketua Forum Masyarakat Jakarta yang berlokasi di kawasan Rawa Badak Jakarta Utara Yusron Zainuri, mengatakan warga memang mengeluhkan layanan publik setelah Anies Baswedan tidak lagi menjabat sebagai gubernur. Ini terjadi karena warga di tempatnya yang merupakan golongan warga miskin ibu kota  kehilangan banyak bantuan sosial yang selama ini diterimanya.

‘’Warga golongan ekonomi lemah di kampung kami merasa banyak hal yang hilang semenjak Anies tak lagi menjabat sebagai gubernur Jakarta. Hal ini misalnya adanya kenyataan bahwa mereka tak lagi mendapat bantuan pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar (KJP). Padahal kondisi hidup mereka belum berubah membaik. Keluhan hilangnya KJP dari banyak warga ini yang belakangan ini sangat ramai dikeluhkan,’’ kata Yusron kepada KBA News Senin petang 29 Juli 2024.

Yusron mengatakan, warga yang kehilangan KJP pun sudah datang ke sekolah untuk meminta keterangan mengapa bantuan itu dihapus. Dan pihak sekolah itu mengatakan jumlah penerima bantuan itu dikurangi dan bantuan itu diputar kepada warga yang lain.

‘’Tetangga saya yang selama ini terima dan kemudian diputus bantuan KJP-nya semua sudah mengeluh.  Bantuan pendidikan bulanan melalui KJP bagi mereka sangat penting bagi kelancaran pendidikan anak-anak mereka. Ini jelas meresahkan karena mereka benar-benar warga yang tak mampu,’’ ujarnya.

Selain soal keluhan menghilangnya KJP, Yusron juga mengatakan bila PJ Gubernur Jakarta kali ini banyak menghilankan bantuan kepada para manula. ‘’Para manula di kampung kami yang selama ini terima bantuan kaget ketika bantuan yang mencapai Rp600 ribu per bulan dan dibayarkan selama emat bulan sekali, menjadi hilang. Keresahan ini juga meluas di kalangan para manula di kampung kami di Rawa Badak.”

‘’Selanjutnya, warga juga mengeluhkan kondisi monitoring kebersihan kampung yang kini tak diperhatikan secara serius. Bahkan terasa minim. Akibatnya warga karena tidak ada perhatian soal ini secata serius, maka mereka mulai mengabaikan kebersihan kampung. Situasi ini ketika Anies menjabat tidak terjadi,’’ tegas Yusron.

Bahkan, kata Yusron terabaikannya kebersihan kampung di Rawa Badak kini terasa konkrit. Hal ini misalnya adanya pembangunan tempat pembuangan sampah akhir (TPA) bersebelahan dengan taman tempat bermain anak-anak. Akibat tumpukan sampah di TPA baunya sudah mengganggu keceriaan dan keleluasaan bermain anak-anak.

“Akibat ketidakjelasan konsep pembangunan TPA ini makin membuat ruwet. Air dari tumpukan sampah menggenangi jalanan. Akibatnya warga di kampung kami ketika melintasi jalanan itu banyak yang terjatuh. Peristiwa ini kebanyakan terjadi di pagi hari kala jalanan di dekat taman anak dan TPA itu menjadi licin akibat air yang keluar dari tumpukan sampah itu,’’ ungkap Yusron.

Menyadari kenyataan tersebut, tegas Yusron, maka menjadi masuk akal bila sosok Anies di kampung Rawa Badak mendapat dukungan tinggi ketika akan mencalonkan diri menjadi gubernur Jakarta melalui Pilkada di akhir tahun ini.’’Memang kami melihat PJ Gubernur gagal mensejahterakan warga selama masa kepemimpinanya. Warga banyak kehilangan sesuatu yang membahagiakan selama di bawah kepemimpinan Anies Baswedan.”

‘’Bagi saya memang PJ Gubernur Jakarta selama 2,5 tahun ini memang tidak terlalu fokus untuk mengurus Jakarta. Ini masuk akal karena dia harus menjalankan dua fungsi sekaligus, yakni sebagai pelaksana instruksi dari pihak Istana Negara yang mengangkatnya, dan kedua sebagai Gubernur Jakarta yang punya beban sangat kompleks. Karena tidak fokus itulah pejabat gubernur sekarang kinerjanya banyak terjadi kekurangan,’’ kata Yusron menandaskan. 

Sumber: kbanews
Foto: Warga kampung Rawa Badak mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan maju di Pilkada Jakarta 2024.
Warga Rawa Badak Akui Banyak Bantuan Sosial Semasa Anies Kini Hilang Warga Rawa Badak Akui Banyak Bantuan Sosial Semasa Anies Kini Hilang Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar