Ambil Remunerasi Miliaran, Komisaris dan Direksi Waskita Tak Peduli Perusahaan Terlilit Utang
Para komisaris dan direksi PT Waskita Karya (Persero) Tbk seharusnya menolak remunerasi di saat perusahaan tengah terlilit utang mencapai Rp82 triliun, bukan malah mengambil jatah remunerasi tanpa ada rasa peduli kepada perusahaan.
Hal itu disampaikan Direktur Center For Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi merespon para direksi Waskita Karya yang menerima remunerasi hingga miliaran rupiah di tengah perusahaan yang terlilit utang jumbo.
Menurut Uchok, seharusnya pada komisaris dan jajaran direksi punya kepekaan atau kepedulian terhadap perusahaan yang berpotensi bangkrut.
"Dan mereka sebaiknya menolak remunerasi karena perusahaan tengah dililit utang yang besar. Bukan mengambil kesempatan dengan mengambil jatah remunerasi tanpa ada rasa peduli kepada perusahaan," kata Uchok kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (5/8).
Uchok menilai, para komisaris dan jajaran direksi Waskita Karya bukan memperbaiki kinerja perusahaan, malah mengejar remunerasi agar bisa foya-foya di atas penderitaan perusahaan yang sedang mengalami krisis keuangan dan penumpukan utang.
Untuk itu kata Uchok, para komisaris dan direksi, serta Menteri BUMN Erick Thohir harus bertanggung jawab terhadap kerugian keuangan negara yang dialami Waskita Karya.
"Dua-duanya (pejabat Waskita dan Menteri BUMN) harus bertangung jawab," pungkas Uchok.
Sumber: rmol
Foto: Direktur Center For Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi/Net
Ambil Remunerasi Miliaran, Komisaris dan Direksi Waskita Tak Peduli Perusahaan Terlilit Utang
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar