Breaking News

Anies Baswedan Ditinggal Semua Parpol, Pengamat Politik: Konsekuensi Tokoh Bukan Kader


Jalan Anies Baswedan untuk maju sebagai cagub di Pilkada Jakarta 2024 kini menemui jalan buntu.

Jika awalnya Anies Baswedan masih bisa berharap bakal diusung PDIP, namun hal itu kini hanya tinggal angan saja.

Pasalnya, PDIP telah resmi mengusung cagub dan cawagub Pramono Anung dan Rano Karno dalam Pilkada Jakarta tahun ini.

Atas fenomena tersebut, pengamat politik Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin mengatakan jika situasi tersebut merupakan hal yang wajar.

Menurut Ujang, menjadi hal umum apabila sebuah partai lebih mengutamakan kadernya untuk dimajukan sebagai cagub dan cawagub.

"Itulah konsekuensi dari tokoh yang bukan partai. Hal yang biasa saja ketika parpol mengutamakan kadernya," katanya.

Sementara itu di hari yang sama, Anies mengatakan akan bertemu dengan beberapa orang.

Anies tak menjelaskan secara detail apakah pertemuan tersebut berkaitan dengan pencalonan dirinya sebagai cagub Jakarta atau tidak.

Terhitung sejak pukul 08.00 WIB, Anies meninggalkan kediamannya dan meminta didoakan agar pertemuan berjalan dengan lancar.

Di sisi lain, Pramono mengaku sempat berkomunikasi dengan Anies mengenai pencalonan dirinya sebagai cagub dari PDIP.

Pramono juga menegaskan jika hubungannya dengan Anies Baswedan baik-baik saja sejak dirinya diusung menjadi cagub oleh PDIP.(*)

Sumber: kilat
Foto: Pengamat politik nilai Anies Baswedan ditinggal semua parpol adalah bentuk konsekuensi. (Instagram/ @aniesbaswedan)
Anies Baswedan Ditinggal Semua Parpol, Pengamat Politik: Konsekuensi Tokoh Bukan Kader Anies Baswedan Ditinggal Semua Parpol, Pengamat Politik: Konsekuensi Tokoh Bukan Kader Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar