Breaking News

Istana soal Jokowi Minta Maaf: Perwujudan Nilai-Nilai Luhur Adab Ketimuran


Presiden Jokowi menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Indonesia saat menghadiri Zikir dan Doa Kebangsaan di Halaman Istana Merdeka pada 1 Agustus. 

Jokowi meminta maaf atas kesalahan dan kekhilafan selama memimpin Indonesia selama ini. Ini sempat memunculkan berbagai reaksi.

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan, permintaan maaf Jokowi merupakan sikap rendah hati seorang pemimpin.

"Sikap semacam ini merupakan manifestasi dari sikap rendah hati seorang pemimpin," kata Ari kepada wartawan, Rabu (7/8).

Ari mengatakan, Jokowi menyadari sebagai manusia tidak sempurna meski tingkat kepercayaan masyarakat terhadapnya masih tinggi.

"Meskipun dari berbagai hasil survei menunjukkan tingkat kepercayaan dan juga tingkat kepuasan pada kinerja Presiden Jokowi masih tetap tinggi, namun beliau tetap menyadari bahwa sebagai manusia biasa beliau tidaklah sempurna," ujarnya.

Ari menilai, apa yang disampaikan Jokowi dalam Zikir dan Doa Kebangsaan beberapa waktu yang lalu merupakan wujud adab ketimuran.

"Permintaan maaf yang disampaikan Presiden Jokowi merupakan perwujudan dari nilai-nilai luhur agama dan adab ketimuran," pungkasnya.

Sebelumnya, Jokowi meminta maaf atas kesalahan dan kekhilafan selama memimpin Indonesia. Ia mengatakan sebagai manusia tidak mungkin menyenangkan dan memenuhi harapan semua pihak.

"Saya tidak sempurna, saya manusia biasa, kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT. Hanya milik Allah, terhadap langit dan bumi dan apa pun yang ada di dalamnya dia maha kuasa atas segala sesuatu," ujar Jokowi di Zikir dan Doa Kebangsaan di Halaman Istana Merdeka beberapa waktu lalu.

Sumber: kumparan
Foto: Presiden Jokowi/Net
Istana soal Jokowi Minta Maaf: Perwujudan Nilai-Nilai Luhur Adab Ketimuran Istana soal Jokowi Minta Maaf: Perwujudan Nilai-Nilai Luhur Adab Ketimuran Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar