Breaking News

Beredar! Video TKI Minta Tolong Menteri, Diduga Korban Perdagangan Manusia di Myanmar


Beredar sebuah video yang dibuat oleh TKI dan TKW yang berada di Myanmar.

Pasalnya TKI dan TKW tersebut meminta tolong menteri untuk membantu mereka keluar dari Myanmar atas dugaan perdagangan manusia.

Hal itu diketahui dari unggahan Instagram @_neveralonely yang dibagikan pada 7 September 2024.

Dalam unggahan tersebut tampak tujuh orang diantaranya tiga wanita dan empat pria yang mengungkapkan permohonan pada para menteri.

Tampak seluruhnya menempelkan kedua telapak tangannya seraya menyebutkan permintaan tolong dengan nada bergetar.

"Kami minta tolong, tolong pak menteri, kami gak sanggup lagi disini, kami di Myanmar. Tolong kami pak menteri," ucap salah satu pria yang suaranya lebih besar dibanding yang lainnya.

Dari unggahan tersebut, diperjelas lewat caption bahwa orang-orang tersebut adalah korban perdagangan manusia.

Bahkan menjadi darurat lantaran ternyata tujuh orang warga Indonesia tersebut tengah disekap.

"Beredar video TKI dan TKW korban perdagangan Manusia di Myanmar yang saat ini dalam kondisi disekap," ucapnya hingga publik ikut berkomentar atas kejadian tersebut.

"Baisanya yang kerja ke Myanmar, Kamboja, dan negara sekitar pasti diperkejakan jadi pekerja ju**di online," ujar akun @prakash_choudri.

"Makannya hati-hati jika ditawarkan berangkat cepat, murah, fee tinggi dan tanpa skill bahasa Inggris minimal," jelas akun @sadewoaziz.

"Itulah dibutuhkan integritas dan kejujuran tinggi, ini pasti mencuri di perusahaan ju**dinya, kalau bagus-bagus aja kerja pasti aman," tandas akun @teguh_i16 terkait video permintaan tolong dari TKI dan TKI yang viral di sosial media tersebut.(*)

Sumber: kilat
Foto: Kasus perdagangan manusia di Myanmar, korban meminta tolong. ( Kolase Instagram/ @_neveralonely/ Canva/ Luca Nardone from Pexels)
Beredar! Video TKI Minta Tolong Menteri, Diduga Korban Perdagangan Manusia di Myanmar Beredar! Video TKI Minta Tolong Menteri, Diduga Korban Perdagangan Manusia di Myanmar Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar