Kakak Cak Imin Pamit Jadi Menteri, Kabur saat Disinggung Penggeledahan KPK

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Abdul Halim Iskandar (Gus Halim) menghadiri peresmian PT Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Artha Desa, di Kabupaten Malang, Rabu (11/9/2024). Menariknya dalam kegiatan itu ia berpamitan kepada audiens dan tamu undangan.

Ia mengatakan masa baktinya sebagai menteri akan segera berakhir, sebab dia akan dilantik sebagai anggota DPR RI Oktober 2024 nanti. "Bulan September ini saya bulan terakhir posisi saya sebagai Menteri Desa. Karena Insyaallah kalau tidak ada alang melintas tanggal 1 Oktober (2024) saya sudah harus mundur dari Menteri Desa karena saya dilantik jadi DPR RI," kata Gus Halim.

Kakak kandung dari Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) memohon doa agar selalu diberi kelancaran. Ia juga meminta maaf apabila selama menjabat sebagai Menteri Desa PDTT ia melakukan kesalahan dan kekurangan dalam menjalankan program-program di kementerian.

"Terima kasih Pak Bupati, terima kasih semuanya, dan tentu saya mohon maaf apabila di dalam memandu, di dalam mendampingi, di dalam memfasilitasi bapak ibu sekalian, utamanya yang terkait dengan penguatan-penguatan BUMDesa atau BUMDesma bersama LKD, tentu saya banyak sekali kekurangannya," katanya.

Usai acara, saat ditanya perihal penggeledahan oleh KPK di rumahnya Gus Halim enggan menjawab. Ia terburu-buru untuk masuk ke kendaraan dinasnya.

Asal tahu saja, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah kediaman Gus Halim pada Jumat (6/9/2024) lalu. Penggeledahan tersebut berkaitan dengan penyidikan kasus dugaan korupsi pengurusan dana hibah kelompok masyarakat (pokmas) dari APBD Jawa Timur Tahun Anggaran 2019-2022.

Dari penggeledahan tersebut, penyidik melakukan penyitaan berupa uang tunai dan barang bukti elektronik," kata juru bicara KPK Tessa Mahardhika, Selasa (10/9/2024).

Sumber: inilah

Foto: Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar saat diperiksa tim penyidik KPK terkait kasus dugaan suap dana hibah Pokok Pikiran (Pokir) di Jawa Timur (Jatim) tahun anggaran 2019-2022 . (Foto: Inilah.com/Rizki)