Kisah Pilu Pembunuh Gadis Penjual Gorengan, Ditelantarkan Orang Tua Hingga Terjebak Kenakalan Remaja
Ternyata pembunuh gadis penjual gorengan di Padang Pariaman, Sumatra Barat Indra Septiarman menyimpan kisah pilu.
Kisah pilu yang dialami Indra Septiarman itu yang membuat pria berusia 31 tahun tersebut terjebak ke dalam hal-hal gelap seperti narkoba dan pemerkosaan.
Kisah pilu Indra Septiarman diceritakan oleh tantenya, Suryati yang menjadi satu-satunya keluarga Indra yang masih mengurusnya sedari kecil.
Sedari kecil Indra Septiarman memang sengaja ditelantarkan oleh orang tuanya yang bercerai.
Hal itu membuat Indra Septiarman diurus oleh Suryati.
Seperti dimuat TribunSumsel pada Selasa (24/9/2024) Suryati menjelaskan perceraian orang tua, membuat Indra sering melakukan hal-hal nakal sejak kecil.
Bahkan, kedua orang tua pun disebut tak pernah berkunjung saat ia mendekam di penjara.
Diungkap keluarga, pemuda asal Padang Pariaman, Sumatera Barat itu memang dikenal punya perangai liar.
Bahkan catatan kriminal sudah dimulai Indra sejak usia 16 tahun.
Indra Septiawan melakukan tindakan pencabulan saat masih berusia 16 tahun hingga masuk penjara anak.
Bebas sekitar tahun 2013, Indra kembali lagi melakukan kejahatan.
Di tahun 2017, Indra pun ditangkap polisi atas kasus penyalahgunaan narkoba.
Kini di 2024, Indra Septiarman lagi-lagi melakukan kejahatan yang sangat parah.
Ia dengan tega memperkosa, membunuh lalu mengubur NKS.
Padahal kata sang tante, Indra disebut sempat menyesali perbuatannya saat ditangkap karena narkoba tahun 2017 lalu.
Bahkan, Indra sempat berjanji untuk taubat lantaran sudah kapok hidup mendekam di penjara.
"Janjinya itu 'Indra tak akan berbuat lagi nte, udah taubat nte, udah kapok Indra di dalam nte'," kata Suryati dilansir dari tayangan tv one news, Selasa (24/9/2024).
Indra merasa selama hidup di penjara, kedua orangtuanya tidak pernah berkunjung untuk melihat kondisinya.
"Keluarga Indra enggak ada satu pun yang lihat Indra nte, Ante cuma yang melihat Indra dari Pekanbaru ke sini. Indra janji enggak akan berbuat lagi'. Itu bilang sama saya kemarin tuh, di Payakumbuh tuh," ungkap Suryati mengingat curhatan keponakannya.
Pun saat terjerat kasus narkoba, Indra sempat ketakutan saat aksi kejinya ketahuan sang tante.
Diungkap Suryati, Indra memang takut kepada dirinya.
"(Indra) sering pulang lah itu, kawannya ngajak (pakai narkoba), padahal dia nggak ada lagi main narkoba. Itulah, dia sering pulang tuh (pakai narkoba)," pungkas Suryati.
"Kedapatan sama saya (Kata tante) 'Indra mulai lagi (pakai narkoba). Katanya 'enggak nte'. Dia kalau nampak saya takut memang," sambungnya.
Kini janji-janji yang sempat diutarakan Indra kembali diingkarinya.
Suryati sangat syok saat mendapatkan kabar bahwa Indra tega membunuh gadis penjual gorengan, NKS.
Sebelumya, Suryati, berpesan agar Indra segera keluar dari persembunyian dan pulang ke rumah.
Suryati mengaku takut, kalau seandainya Indra nanti terlalu lama bersembunyi akan semakin menyulutkan kemarahan masyarakat.
Mengingat sudah 11 hari, Indra masih berstatus buronan dalam pengejaran pihak kepolisian.
"Saya tidak masalah ia dihukum oleh pihak berwenang, kalau memang terbukti melakukan kesalahan. Tapi saya takut kalau sampai ia dihakimi oleh masyarakat," ujar Suryati.
Keluarga berharap agar Indra tidak menjadi bulan-bulanan massa nantinya jika memang berhasil ditangkap.
Keluarga siap mendampingi Indra menyerahkan diri kepada pihak kepolisian untuk menghindari amukan massa.
"Jika memang terbukti bersalah, biarlah hukum yang berbicara. Daripada dihakimi oleh massa," ungkapnya
Sumber: tribunnews
Foto: Terekam detik-detik penangkapan tersangka pembunuh gadis penjual gorengan di Padang Pariaman, Sumatra Barat. Tersangka Indra Septiarman ternyata bersembunyi di sebuah rumah yang terletak pemukiman warga. Polisi gabungan Polda Sumatra Barat, Polres Padang Pariaman dan Tim Gagak Hitam menangkap tersangka pada Kamis (19/9/2024) sore/Istimewa
Kisah Pilu Pembunuh Gadis Penjual Gorengan, Ditelantarkan Orang Tua Hingga Terjebak Kenakalan Remaja
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar