Peneliti ISEAS-Yusof Ishak Institute Singapura: Posisi Gibran Jadi Wapres Terpilih Goyah dan akan Diganti
Gibran Rakabuming Raka (Gibran) yang menjadi wapres terpilih mulai goyah dan tidak menutup kemungkinan diganti di tengah jalan.
“Posisi si Gibran menjadi wapres juga goyah. Bukan tidak mungkin nanti wapres baru akan diangkat oleh MPR,” kata Peneliti ISEAS-Yusof Ishak Institute Singapura Made Supriatma di akun Facebook-nya, Rabu (11/9/2024).
Kata Made, PDIP akan menggalang kekuatan di MPR untuk mengganti Gibran. “Sangat mungkin justru itu datang dari golongan banteng. Kalau ini terjadi, Jokowi jelas ditelanjangi dari semua kekuasaan,” tegasnya.
Menurut Made, ketika Gibran berhasil diganti di tengah jalan, pengaruh Jokowi di pemerintahan Prabowo sudah hilang.
“Dengan kata lain, Jokowi sudah tersudut. Dia tidak punya jalan keluar yang terhormat. Ya, karena ulahnya sendiri,” papar Made.
Sama seperti Soeharto dulu. Selain menakutkan, Soeharto adalah pemimpin populer. Dia juga suka bagi-bagi bansos, dia suka pertanian, dan taat pada kaum teknokratnya untuk memprioritaskan pada pembangunan ekonomi.
“Namun, kelakuan anak-anaknya menjatuhkan dia. Beda Soeharto dengan Jokowi adalah bahwa Soeharto melarang anak-anaknya terjun ke politik. Jokowi menggabungkan keduanya. Anak mantunya berbisnis dan berpolitik,” pungkasnya.
Sumber: suaranasional
Foto: Gibran Rakabuming Raka (IST)
Peneliti ISEAS-Yusof Ishak Institute Singapura: Posisi Gibran Jadi Wapres Terpilih Goyah dan akan Diganti
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar