Pilgub Jatim Bakal Jadi Medan Perang PBNU dan PKB
Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur memang akan diikuti 3 pasangan calon (paslon). Tetapi kontestasi tersebut diperkirakan akan menjadi medan perang antara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang belakangan ini tengah berselisih.
Dalam pandangan pengamat politik Yusak Farchan, perseteruan PKB dan PBNU yang kini terjadi akan masuk ke tataran politik praktis. Termasuk merebut pengaruh di Jawa Timur yang merupakan wilayah dengan mayoritas warganya adalah Nahdliyin.
"Pilgub Jatim akan menjadi battleground PKB vs PBNU," ujar Yusak kepada RMOL, pada Senin (16/9).
Menurut Direktur Eksekutif Citra Institute itu, PBNU akan merapat ke salah satu paslon yang disokong oleh rezim, seperti pasangan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak.
Selain itu, dia juga meyakini PBNU akan menggunakan kekuasaan politik yang kini dimiliki olehnya di pemerintahan Presiden Joko Widodo.
"Dalam konteks Pilgub Jatim, masuknya Gus Ipul ke Kabinet Jokowi (menjadi Menteri Sosial, red) juga berpotensi membendung atau menggembosi jagoan PKB yaitu pasangan Luluk Nur Hamidah dan Lukmanul Khakim," tuturnya.
"Dengan masuknya Gus Ipul ke kabinet, NU struktural lebih bisa mengkonsolidasikan diri untuk membendung langkah politik PKB dalam merebut kursi Gubernur Jatim, sekaligus mempermulus jalan kemenangan bagi Khofifah-Emil," demikian Yusak.
Adapun 3 paslon yang akan bersaing pada Pilgub Jatim 2024 adalah yakni pertama Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak yang diusung PAN, Gerindra, Golkar, Demokrat, PPP, PSI, PKS, Perindo, Nasdem, Partai Buruh, Gelora, PBB, PKN, Garuda, dan Prima.
Kemudian paslon Tri Rismaharini dan Zahrul Azhar Asumta yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hanura, dan Ummat. Sedangkan satu paslon lainnya adalah Luluk Nur Hamidah dan Lukmanul Khakim yang diusung satu parpol yaitu PKB.
Sumber: rmol
Foto: Direktur Eksekutif Citra Institute, Yusak Farchan/RMOL
Pilgub Jatim Bakal Jadi Medan Perang PBNU dan PKB
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar