Breaking News

Contohkan Siti Khadijah, Suswono Sarankan Janda Kaya Nikahi Pemuda Nganggur, Guntur Romli: Suul Azab


Politikus PDI Perjuangan, Mohammad Guntur Romli, mengkritik selorohan Calon Wakil Gubernur DKI nomor urut 1, Suswono soal imbauan agar janda kaya menikahi pemuda pengangguran.

Suswono sebelumnya menyampaikan itu ketika menjelaskan soal program Kartu Anak Yatim di saat menghadiri deklarasi dukungan Bang Japar di Gedung Nyi Ageng Serang, Jakarta Selatan, Sabtu (26/10)

Di momentum tersebut, Suswono kemudian bercerita bahwa dirinya pernah ditanya warga soal Kartu Janda

Guntur Romli menanggapi serius selorohan yang kemudian viral di media sosial itu

Menurut Guntur Romli, solusi yang disampaikan Suswono dengan meminta janda kaya menikahi pemuda pengangguran, salah.

Seharusnya, menurut Guntur Romli, alangkah baiknya pasangan Ridwan Kamil-Suswono mencari solusi yang tepat dan efektif bagi para pengangguran di Jakarta.

Solusi janda kaya menikah dengan pemuda nganggur aja salah. Pemuda nganggur dicarikan kerja, Bukan menjadikan janda kaya jadi "korban". Apalagi nyinggung kisah Nabi Muhammad Saw, yang BUKAN PEMUDA NGANGGUR saat menikah dengan Sayyidah Khadijah. Ini komen su'ul adab alias kurang ajar," tulis Guntur Romli dikutip dari media sosialnya, Minggu (27/10/2024)

Pernyataan dari Suswono tersebut sebelumnya viral di media sosial.

Meski disampaikan dengan nada candaan, narasi itu kemudian digoreng di media sosial dan mendapatkan banyak kritikan.

Di beberapa akun media sosial media nasional, menanggapi pemberitaan tersebut, sejumlah janda menolak tegas jika dinikahi oleh pemuda pengangguran.

Di sisi lain, saat menyampaikan usulannya, Suswono menyebut bahwa pernikahan antara janda kaya dan pemuda pengangguran bisa  meningkatkan kesejahteraan.

"Kemarin ada yang nyeletuk. Waktu dialog ini. 'Pak ada kartu janda enggak?" kata Suswono 

"Saya pastikan kalau janda miskin pasti ada. Tapi masa janda kaya minta kartu juga? Saya sarankan janda kaya tolong nikahi pemuda yang nganggur," ujarnya melanjutkan.

Suswono kemudian mengajak berkaca kepada kisah Siti Khadijah yang menikahi Rasulullah

Dimana, saat itu, Siti Khadijah dikenal sebagai seorang pengusaha sukses, sedangkan Rasulullah hanya pedagang biasa

Saat itu, Khadijah berusia 40 tahun. Adapun Muhammad SAW berusia 25 tahun.

"Setuju ya? Coba ingat Khadijah enggak? Tau Khadijah kan? Dia kan konglomerat. Nikahi siapa? Ya Nabi waktu itu belum jadi Nabi. Masih 25 tahun pemuda kan? Nah itu contoh kaya begitu," ucap Suswono

Emak-emak Majelis Taklim Minta Ridwan Kamil-Suswono Perhatikan Nasib Guru Ngaji

Sementara itu, Tim Pemenangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) menilai, kehadiran emak-emak patut dihargai dan diakui karena peran pentingnya dalam membangun serta memelihara keberlanjutan kehidupan keluarga.

Sosok Ibu juga bisa menjadi pengaruh yang besar bagi rumah tangga, memberi rasa aman dan nyaman untuk keluarga, pendidik bagi anak-anaknya hingga mengelola keuangan di keluarga.

Sekretaris Tim Pemenangan RIDO, Basri Baco mengatakan, sosok emak-emak juga dianggap memiliki kehebatan yang luar biasa.

Tidak hanya menjadi 'penjaga rumah tangga' tetapi pilar kekuatan yang tidak tergantikan dalam bermasyarakat.

"Karena itu, dengan dukungan mereka untuk pasangan RIDO tentu sangat berdampak besar bagi kami," ucap Basri Baco di DPD Golkar DKI Jakarta, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat pada Minggu (20/10/2024).

Hal itu diungkapkan Baco untuk menanggapi kehadiran 120 emak-emak pimpinan Majelis Taklim beserta 650 jemaahnya dari seluruh wilayah DKI Jakarta, ke Markas Pemenangan RIDO di DPD Golkar DKI.

Kehadiran mereka untuk menyatakan dukungannya kepada pasangan RIDO saat Pilkada Jakarta pada 27 November 2024 mendatang.

Baco berharap, dukungan emak-emak kepada RIDO dapat ditularkan ke lingkungan keluarga, kemudian merambat ke warga lainnya.

Dengan banyaknya dukungan dari emak-emak, Baco meyakini RIDO bisa menang Pilkada Jakarta dalam satu putaran.

"Mereka datang tidak kami bayar, mereka datang tidak kami biayai tapi atas keinginan sendiri untuk mendukung RIDO. Ini membuktikan bahwa pasangan RIDO memang layak untuk didukung masyarakat Jakarta," kata Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta ini.

Sementara itu Ketua Majelis Taklim Lazim, Jakarta Timur, Ustazah Rini Deliana meminta Ridwan Kamil atau RK agar membawa pengalamannya memimpin Jawa Barat ke DKI Jakarta.

Kata dia, publik tentu mengetahui sepak terjang dan pengalaman RK saat memimpin Kota Bandung dan Provinsi Jawa Barat.

Kepiawaiannya melakukan pemberdayaan dan kemakmuran masjid saat memimpin itu, lanjut dia, diharapkan bisa ditiru apabila terpilih menjadi Gubernur Jakarta mendatang.

"Kami ingin beliau (Ridwan Kamil) menggunakan pengalamannya untuk membangun DKI Jakarta, jika terpilih saat Pilkada 27 November 2024 nanti," katanya.

Rini mengatakan, kehadiran masjid tidak hanya menjadi lokasi syiar keagamaan saja, tetapi menjadi pusat pendidikan dan memakmurkan umat.

Salah satu pesan RK adalah meningkatkan anggaran bantuan operasional tempat ibadah (BOTI), termasuk program umrah dan haji untuk para marbot.

"Kami dari perwakilan Majelis Taklim juga berharap, semoga guru-guru ngaji itu bisa sangat diperhatikan. Mudah-mudahan nanti terpilihnya Bapak Ridwan Kamil, guru-guru ngaji istilahnya bisa diperhatikan fasilitas dan pendapatannya," jelas Rini.

Ketua Majelis Taklim Al Muhsinin, Jakarta Barat, Ustazah Umiyati menambahkan, sosok Ibu dalam rumah tangga bisa memberikan pengaruh yang cukup besar.

Tak jarang, suami maupun anak-anaknya akan mengikuti nasihat dari para Ibu yang ada di rumah.

"Jadi semua dasarnya itu ada pada Ibu, kalau Ibu bilang A, biasanya satu rumah itu akan mengikuti. Sosok ibu menjadi dasar yang kuat bagi keluarga," ujar Umiyati.

Menurut dia, banyak cara yang dapat dilakukan oleh Majelis Taklim untuk menularkan dukungannya kepada RIDO.

Salah satunya melalui tatap muka saat bertemu dengan masyarakat, keluarga hingga di forum lainnya.

"Ibu-ibu ini ujung tombak di rumah, di warga dan di keluarga sehingga kami perlu keluar untuk mengajak masyarakat agar memilih RIDO," katanya.

Sedangkan Cawagub DKI Jakarta Suswono merasa tersanjung dengan dukungan dari emak-emak Majelis Taklim yang ada di DKI Jakarta.

Meski mereka adalah sosok ibu rumah tangga, tetapi memiliki massa yang cukup banyak di Majelis Taklim sehingga memiliki daya gedor untuk mendongkrak perolehan suara pada waktu pencoblosan.

"Tentu ini hal sangat bagus ya untuk menambah kekuatan di pasangan RIDO," ujar Suswono.

Sumber: tribunnews
Foto: Plitisi PDI Perjuangan HM Guntur Romli 
Contohkan Siti Khadijah, Suswono Sarankan Janda Kaya Nikahi Pemuda Nganggur, Guntur Romli: Suul Azab Contohkan Siti Khadijah, Suswono Sarankan Janda Kaya Nikahi Pemuda Nganggur, Guntur Romli: Suul Azab Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar