Dituding Lakukan Gentrifikasi, Sumber Cuan Raffi Ahmad Terancam Diboikot
Raffi Ahmad tampaknya tak dibiarkan untuk bernapas. Usai gelar kehormatan
Doktor Honoris Causa yang kontroversial, kini Raffi dituding melakukan
gentrifikasi.
"Boikot Raffi Ahmad, pelaku Gentrifikasi Digital," bunyi judul opini yang
dibubuhkan seorang pengguna X, dilansir pada Rabu (16/10/2024) oleh
Suara.com.
Dibandingkan dengan gratifikasi, istilah gentrifikasi asing di telinga
publik. Namun gentrifikasi disebut sebagai salah satu faktor besar di balik
ketimpangan sosial yang ada di Indonesia.
Boikot Raffi Ahmad, Pelaku Gentrifikasi Digital
— Hara Nirankara (@hnirankara) October 15, 2024
Raffi Ahmad diberitakan mendapat tawaran sebagai Wakil Menteri setelah memenuhi undangan di kediaman Prabowo, kabar tentang Raffi Ahmad pun membuat hati semakin gundah.
Pasalnya, Raffi Ahmad merupakan salah satu pelaku gratifikasi… pic.twitter.com/dmisj5hm0U
Tudingan soal gentrifikasi ini sebenarnya bukan kali pertama dilayangkan
untuk Raffi Ahmad. Namun persoalan mengenai ditunjuknya Raffi sebagai salah
satu pejabat dalam kabinet Prabowo membuat isu grentifikasi kembali dibahas.
"Raffi Ahmad diberitakan mendapat tawaran sebagai Wakil Menteri setelah
memenuhi undangan di kediaman Prabowo, kabar tentang Raffi Ahmad pun membuat
hati semakin gundah," tulis empunya akun @hnirankara.
"Pasalnya, Raffi Ahmad merupakan salah satu pelaku gratifikasi Digital
selain dr. Richard. Sedangkan isu tentang gentrifikasi ini begitu senyap,
hingga tidak banyak orang tahu bahwa gentrifikasi merupakan salah satu
penyebab semakin parahnya ketimpangan sosial," sambungnya lagi.
Terdengar asing di telinga publik, praktik grentifikasi ini bisa dipahami
dengan satu cara yang mudah. Yakni praktik di mana pekerja kelas menengah
mengambil 'lahan' milik pekerja kelas bawah
Praktik ini diduga dilakukan oleh seorang Raffi Ahmad dengan jumlah pengikut
yang banyak dan modal yang besar. Satu contoh nyata yang ditemukan adalah
soal produk milik Raffi Ahnad yang dijual di marketplace.
"Bayangkan, orang dengan pendapatan kecil harus bersaing dengan Raffi Ahmad
yang mempunyai modal besar untuk merebutkan konsumen pada sektor usaha yang
sama. Misalnya produk yang Raffi jual ke marketplace," jelas Hara Nirankara
dalam cuitannya.
Raffi Ahmad dituding lakukan gentrifikasi (X)
Masih berkesinambungan dengan opini di atas, Hara yang merupakan pengguna
aktif X mencoba mengambil sudut pandang diri sendiri mengenai respons atas
dugaan gentrifikasi yang dilakukan oleh Raffi Ahmad.
Alih-alih tak membeli produk milik Raffi di marketplace, pengguna akun X ini
memutuskan untuk tidak menonton konten yang diduga diunggah oleh Raffi ke
platform miliknya, sekaligus artis-artis yang serupa.
"Selain konten berupa video, podcast juga tidak luput dari tindakan
gentrifikasi digital. Maka dari itu, Saya pribadi mencoba untuk memblokir
chanel-chanel milik artis yang sebenarnya sudah banyak uang tanpa perlu
menyerobot lahan rezeki bagi mereka yang kurang beruntung," jelasnya.
Opini yang ramai di X ini ternyata menuai banyak dukungan dari warganet,
yang ramai-ramai ikut berhenti menonton konten para artis.
"Saya setuju dan sependapat, harusnya medsos itu diberikan ruang
seluas-luasnya untuk kalangan masyarakat menambah penghasilan," tegas
warganet.
"Setuju, blokir channel-channel artis," tambah warganet.
"Konten-konten artis itu memang perlu diboikot, tidak mendidik," komentar
warganet lain yang setuju.
Sumber:
suara
Foto: Pesohor Raffi Ahmad menyapa wartawan setibanya di kediaman Presiden
Terpilih Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa
(15/10/2024). [ANTARA FOTO/Muhammad Ramdan/YU]
Dituding Lakukan Gentrifikasi, Sumber Cuan Raffi Ahmad Terancam Diboikot
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar