Kisah Wanita Cantik Astrid Masuk Islam Setelah Tahu Tuhan Itu 1 Bukan 3
WANITA cantik bernama Astrid ini memutuskan masuk Islam pada 2014 ketika masih kuliah. Bermula dari ia merasa ingin mencurahkan isi hatinya kepada seorang teman, namun temannya menyarankan untuk berbicara langsung kepada Tuhannya kala itu.
"Kalau curhat ke Tuhan, kamu akan lebih tenang kan?" kata Astrid menirukan ucapan temannya tersebut, seperti dikutip dari kanal YouTube Rukun Indonesia, Selasa (8/10/2024).
Setelah mencoba, Astrid tetap gelisah dan timbullah pertanyaan, apakah sosok yang disembahnya selama ini benar-benar Tuhan?
Astrid pun meminta petunjuk untuk menunjukkan bukti bahwa Tuhan itu satu bukan tiga yang selama ini dipahami. Tidak lama kemudian, dia melihat awan yang berbentuk lafadz Allah di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, meskipun saat itu belum mengenal lafadz tersebut. Namun, Astrid merasa yakin bahwa itulah tanda dari Allah Subhanahu wa Ta'ala atas doanya.
Temannya kemudian menyarankan untuk menjemput hidayah Islam itu dengan mengunjungi Masjid Sunda Kelapa dan mengikuti kelas kristologi. Di sana ia banyak belajar dan bertanya kepada ustadz tentang sosok yang selama ini disembahnya.
Setelah mendapat pemahaman baru, Astrid mulai mencari tahu lebih dalam mengenai asal-usul sosok itu dan apakah benar Tuhan? Dia pun menemukan ayat-ayat yang mengatakan bahwa sosok itu pernah berkata, "Aku bukan Tuhan, sembahlah Bapakku, bukan aku."
Keputusan Astrid untuk memeluk Islam makin kuat setelah mempelajari ajaran-ajaran dalam agama Islam. Menurut dia, Islam mengatur kehidupan manusia dengan sangat lengkap.
Hal ini membuatnya berpikir, "Islam tuh ajarannya lengkap banget dari aspek psikologi, matematika ada hitungan untung-rugi dalam bersedekah, sampai fisika pun ada, paket lengkap deh."
Pengalaman pribadinya juga memperkuat keyakinannya bahwa ajaran Islam lebih adil dan memberikan panduan yang sangat baik dalam kehidupannya.
Hingga saat ini Astrid terus membandingkan ajaran kepercayaan lain sebagai bagian dari upayanya memperdalam pemahaman tentang Islam. Makin banyak belajar, semakin kuat keyakinannya untuk tetap menjadi seorang mualaf.
Dalam perjalanannya mempelajari Islam, Astrid merasa telah menemukan hidayah yang selama ini dicari. Perbedaan kecil seperti aturan memakai sepatu di tempat ibadah, cara penguburan jenazah, dan kewajiban berhijab membuatnya makin yakin bahwa ajaran Islam benar adanya dan bermanfaat bagi umatnya.
"Aku jadi paham, di Islam kan disuruh pakai baju tertutup ya, itu tuh biar kita enggak ngeliatin orang lain," ungkapnya.
Sebelum memutuskan menjadi mualaf, Astrid sudah menikah dengan seorang pria non-Muslim. Ketika dia masuk Islam, suaminya belum mengikuti jejaknya.
Mereka sempat coba melanjutkan hubungan, namun perbedaan yang ada terlalu besar membuat keduanya memutuskan berpisah.
"Dulu sebelum pindah (mualaf), nikah. Terus aku pindah kan, nah mantan suami tuh mualaf di tahun 2018, enggak tahu deh masih mualaf atau enggak. Tapi pas aku pindah itu yaa diajak balik lagi (ke kepercayaan sebelumnya)," ujarnya.
Proses perjalanan Astrid sebagai mualaf tidaklah mudah. Ia tidak memiliki dukungan dari siapa pun dan hanya bersandar pada doa serta ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala agar diberikan kemudahan.
Astrid banyak belajar melalui video-video ceramah Ustadz Yusuf Mansur di YouTube. Ia juga mulai rajin bersedekah, berharap mendapat balasan yang lebih besar dari Allah Subhanahu wa Ta'ala.
"Sekarang rasanya lebih mudah menjalani apa pun, karena tahu pasti Allah akan menolong. Mau ada masalah apa pun, ya sudah, Allah pasti menolong. Apalagi kalau tidak ada manusia yang mau menolong, berarti memang seharusnya kita hanya berharap pada Allah," tuturnya.
"Yang penting ada air wudhu. Ada tempat sholat, bersujudlah," tambah Astrid.
Bagi dirinya, tantangan terbesar dalam menjalankan ibadah sebagai mualaf adalah berpuasa. "Puasa sebulan penuh itu sulit lho," katanya.
Astrid yang belum terbiasa harus beradaptasi dan memaksakan diri untuk tetap menjalani puasa. "Sebagai mualaf, awalnya sulit banget, lapar sekali di jam 12 atau jam 10, jadi ya beradaptasi saja, diem di ruangan ber-AC," ceritanya.
Ia menyimpulkan kalau perjalanan hidup berbeda dengan orang lain tidaklah masalah. Itu adalah pengalaman hidup.
Menurut dia, setiap orang pasti akan bertemu dengan orang lain yang memiliki kisah mirip atau bahkan berbeda. Untuk tetap istikamah dalam Islam, dirinya menekankan pentingnya memiliki guru.
"Setiap guru pasti berbeda alirannya. Kalau merasa ada yang kurang baik, kembalilah kepada Allah, minta petunjuk kepada Allah agar tetap istikamah," pungkasnya.
Wallahu a'lam bisshawab.
Sumber: okezone
Foto: Kisah wanita cantik Astrid masuk Islam. (Foto: YouTube Rukun Indonesia)
Kisah Wanita Cantik Astrid Masuk Islam Setelah Tahu Tuhan Itu 1 Bukan 3
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar