“GAYA SAMBA” JOKOWI DI PILKADA 2024
Pilkada serentak 2024 adalah pilkada serasa Pilpres, hal ini ditandai adanya cawe-cawe mantan presiden Jokowi dibeberapa titik pelaksanaan Pilkada seperti jawa Tengah dan DKI jakarta. Respon pun kian beragam melihat langkah politik Jokowi setelah pasca kepemimpinannya selama 10 tahun menjabat sebagai presiden. Langkah politik ini dianggap sebagai manuver “gaya samba” yang bisa memicu potensi berbagai friksi bahkan konflik diberbagai daerah. Setidaknya Jokowi diharapkan mampu menjadi perekat dan pemersatu bangsa, ternyata dengan manuver seperti ini dapat menimbulkan distrust kepada mantan presiden tersebut.
PDIP mewaspadai dukungan Jokowi dan Prabowo untuk Ahmad Luthfi di pilkada Jawa Tengah. Polisi ditengarai menekan pengusaha. Hadi Rudyatmo berkunjung ke rumah Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputeri di Jakarta Pusat pada Jumat siang, 22 November 2024, mendadak batal. Berniat melaporkan perkembangan pemilihan kepala daerah atau pilkada di Jawa Tengah, Ketua Dewan Pimpinan Cabang PDIP Solo itu malah diminta pulang. “Ibu Mega telepon dan bilang Solo tidak boleh ditinggalkan,” kata Rudyatmo kepada Tempo.
Menurut mantan Wali Kota Solo, Jawa Tengah, itu, Megawati mewaspadai kemungkinan tergerusnya perolehan suara calon Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Tengah, Andika Perkasa -Hendrar Prihadi, sebelum hari pencoblosan Rabu, 27 November 2024. Sebabnya, mantan presiden Joko Widodo mulai berkampanye di sejumlah daerah untuk Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen.
Tiga pekan sebelumnya, Rudyatmo melaporkan kepada Megawati soal manuver Jokowi di Jawa Tengah. Dalam pertemuan selama sekitar dua jam di rumah Megawati itu, Rudyatmo menyebutkan bahwa Jokowi telah menyambangi sejumlah titik, seperti Pasar Klewer, Solo, untuk mengkampanyekan Luthfi. “Ibu berpesan kami enggak boleh kalah lagi,” ucap Rudyatmo.
Pada pemilihan presiden 2024, Prabowo Subianto dan Mahfud,Md., calon yang disokong PDIP, kalah melawan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Solo dan Jawa Tengah. Kala itu Jokowi turut menyokong Prabowo-Gibran, putra sulungnya. Kini, di pilkada Jawa Tengah, Jokowi terang-terangan mendukung Ahmad Luthfi, yang menjadi Wakil Kepala Kepolisian Resor Kota Surakarta saat ia menjabat wali kota.
Berdasarkan survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada 7-12 November 2024 yang diacu PDIP, pengaruh Jokowi terhadap keterpilihan Luthfi hanya 2,5 persen. Namun PDIP mencegah dampak lain dukungan Jokowi di pilkada 2024, seperti pengerahan lembaga negara dan logistik. Survei SMRC menyebutkan 63 persen warga Jawa Tengah tak menolak politik uang. Setelah manuver Jokowi turun gunung kampanye, pembagian bahan kebutuhan pokok atau sembako lewat pasar murah yang digelar tim sukses Luthfi dan Yasin menderas di berbagai titik. Di Kabupaten Demak, pembagian beras dan minyak dengan stiker bergambar Luthfi-Yasin beredar. Seorang kolega keluarga Jokowi di Solo menuturkan, sebagian sembako itu dipasok dari Jakarta.
Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Jawa Tengah Iqbal Wibisono tak menampik kabar ihwal beredarnya sembako bergambar pasangan calon gubernur nomor urut dua itu. Tim sukses Luthfi-Yasin, kata Iqbal, menggelar pasar murah di sejumlah tempat. “Tapi sumber (sembako) dari mana, saya tidak tahu persis,” tutur Iqbal.
Megawati meminta Rudyatmo membentuk satuan tugas anti-serangan fajar. Serangan fajar atau Money politics berarti membagikan uang kepada pemilih. PDIP mendapat informasi ada sejumlah orang yang diduga menjadi agen pembagi amplop menyewa rumah kontrakan di area permukiman masyarakat. Megawati meminta Rudyatmo mengecek kebenaran informasi itu.
Juru bicara tim pemenangan Luthfi-Yasin, Zulkifli, membantah jika kubunya disebut bakal membagikan uang menjelang hari pencoblosan pada 27 November. “Kami menawarkan ide dan gagasan kepada masyarakat,” katanya ketika dihubungi pada Jumat, 22 November 2024.
Menjelang hari pencoblosan, elektabilitas Andika Perkasa-Hendrar Prihadi dan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen berjarak tipis. dari Litbang Kompas pada 15-20 Oktober 2024 menunjukkan tingkat keterpilihan Andika 28,8 persen, unggul tipis atas Luthfi (28,1 persen). Survei SMRC per 7-12 November 2024 menunjukkan Andika dan Luthfi imbang di delapan daerah pemilihan. Pendiri SMRC, Saiful Mujani, mengatakan tren elektabilitas Luthfi stagnan sejak Oktober. “Andika mengambil suara Luthfi di beberapa tempat yang bukan basis PDIP,” ujar Saiful saat dihubungi pada Rabu, 20 November 2024.
Joko Widodo turut memantau tren elektabilitas Luthfi-Yasin. Tak mau jagoannya kalah, Jokowi pun meminta Presiden Prabowo Subianto mendukung pasangan itu secara terbuka. Dua anggota tim kampanye Luthfi dan dua kolega keluarga Jokowi bercerita, permintaan itu disampaikan Jokowi saat Prabowo datang ke rumah mantan Wali Kota Solo tersebut pada Senin, 4 November 2024.
Narasumber yang sama bercerita, Prabowo menyetujui permintaan itu karena Luthfi berjasa membantu kemenangannya dalam pemilihan presiden 2024. Saat itu Luthfi masih menjadi Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah. Kepolisian di provinsi itu ditengarai bergerilya memenangkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, seperti menekan kepala desa agar tak mendukung Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
Di rumah Jokowi, tim kampanye Luthfi menyiapkan teks yang akan dibacakan oleh Presiden. “Saya percaya bahwa dua tokoh yang tepat untuk Jawa Tengah adalah Ahmad Luthfi-Taj Yasin,” kata Prabowo. Video dukungan itu diunggah di akun media sosial Luthfi pada Sabtu, 9 November 2024.
Tak membantah soal proses perekaman video itu, Jokowi menyampaikan bahwa Prabowo memiliki hak berkampanye. Alasannya, Prabowo merupakan Ketua Umum Partai Gerindra yang ikut merekomendasikan semua calon kepala daerah. “Mosok, enggak boleh mendukung?” ucap Jokowi di Solo, Kamis, 21 November 2024.
Kelompok prodemokrasi pun mengkritik keberpihakan Presiden. Undang-Undang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota melarang pejabat negara membuat keputusan dan tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon. Dua narasumber mengatakan tim Prabowo sempat meminta video yang ditayangkan di salah satu podcast itu dicabut.
Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad enggan memberikan tanggapan soal dukungan Prabowo untuk Ahmad Luthfi. Belakangan, Badan Pengawas Pemilu malah menyatakan Prabowo tak melanggar aturan. Tak hanya meminta Prabowo memberikan dukungan, Jokowi juga mendorong Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia bergerak memenangkan Luthfi. Permintaan itu disampaikan saat Jokowi bertemu dengan Bahlil di Jakarta pada Senin, 18 November 2024. Bahlil tak menanggapi permintaan wawancara Tempo hingga Sabtu, 23 November 2024.
Tiga hari setelah bertemu dengan Jokowi, Bahlil menghadiri kampanye Luthfi di Sragen. “Jangan memilih pemimpin yang tak punya jaringan di pusat. Pak Luthfi punya jaringan,” kata Bahlil. Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Golkar Jawa Tengah Iqbal Wibisono menuturkan, partainya diminta memenangkan Luthfi di sepuluh kabupaten dan kota.
Menghadapi dukungan Prabowo dan Jokowi, PDI Perjuangan pun mengubah strategi kampanye. Kampanye akbar Andika Perkasa-Hendrar Prihadi yang dijadwalkan digelar di Solo pada Sabtu, 23 November 2024, pun dibatalkan. Mereka memilih kampanye door to door, yang dianggap lebih efektif. Seorang petinggi PDIP mengaku memberikan duit miliaran rupiah untuk kampanye tersebut.
PDIP juga membatalkan rencana kunjungan Megawati Soekarnoputri ke Solo untuk rapat konsolidasi terakhir. Alih-alih menaikkan elektabilitas Andika-Hendrar, kehadiran Megawati malah dinilai bisa mengurangi tingkat keterpilihan pasangan itu. Kemarahan Megawati dalam berbagai pidatonya membuat pemilih menjadi tak bersimpati.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Krisyanto membantah jika partainya disebut melarang Megawati ke Solo. “Dukungan Ibu kepada para calon kepala daerah sudah ditunjukkan dalam bentuk video,” ucap Hasto di kantor DPP PDIP Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu, 20 November 2024.
Melawan pengaruh Jokowi, PDIP ikut mengandalkan Anggit Nugroho. Ia adalah asisten pribadi Jokowi ketika menjabat Wali Kota Solo hingga dua periode presidensi. Anggit menghimpun relawan pendukung dan melatih debat calon gubernur. Hingga Sabtu, 23 November 2024, Anggit tak merespons pertanyaan yang diajukan Tempo.
Tak hanya mengandalkan PDIP, Andika Perkasa juga membentuk tim khusus. Sejumlah politikus PDIP yang ditemui Tempo menyatakan tim itu bergerak diam-diam untuk menggalang dukungan. Ketua PDIP Solo F.X. Hadi Rudyatmo membenarkan adanya tim senyap itu. “Mereka semua purnawirawan TNI,” kata Rudy—sapaan Hadi Rudyatmo.
BUKAN hanya Joko Widodo dan Prabowo Subianto, polisi pun ditengarai menggalang dukungan untuk Ahmad Luthfi. Korps baju cokelat menghimpun para pengusaha agar memberikan bantuan untuk Luthfi. Operasi ini salah satunya diduga dilakukan oleh Direktur Satuan Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Jawa Tengah Ajun Komisaris Besar Saprodin.
Kepada Tempo, sejumlah pengusaha di Jawa Tengah mengaku dihubungi Saprodin. Dalam pembicaraan lewat sambungan telepon, Saprodin menanyakan dukungan pengusaha untuk calon gubernur. Seorang pengusaha mengaku diminta mendukung Luthfi sembari diingatkan soal sejumlah kasus hukum yang bisa menjeratnya.
Saprodin menyangkal bila disebut menghimpun dukungan dari pengusaha. “Maaf, saya tidak pernah menelepon untuk tujuan politik atau kemenangan salah satu pasangan calon,” ujar Saprodin lewat pesan WhatsApp, Kamis, 21 November 2024.
Jauh sebelum penetapan calon Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Tengah, polisi ditengarai telah menekan para pengusaha agar mendukung Luthfi. Pada Juni 2024, sejumlah pengusaha di Jawa Tengah menerima surat panggilan pemeriksaan dari kepolisian dalam kasus korupsi. Anehnya, mereka ditanya juga soal dukungan terhadap calon Gubernur Jawa Tengah.
Beberapa hari kemudian, tim pendukung Luthfi mengundang mereka datang ke sebuah restoran di Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali. Ada sekitar 40 pebisnis yang hadir di sana. Beberapa di antaranya mengaku melihat seorang petinggi Polda Jawa Tengah yang pernah menjadi Kepala Kepolisian Resor Boyolali.
Dalam pertemuan itu, para pengusaha diminta mendeklarasikan dukungan untuk Luthfi sebagai calon Gubernur Jawa Tengah dan Agus Irawan—adik Devid Yunanto, asisten pribadi Jokowi—sebagai calon Bupati Boyolali. Di akhir acara, mereka mendapat spanduk bergambar wajah Luthfi berukuran 2 x 3 meter dan diminta memasangnya di tempat usaha masing-masing.
Hingga Sabtu, 23 November 2024, Devid tak merespons permintaan wawancara. Kepala Polda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Ribut Hari Wibowo enggan menanggapi kabar cawe-cawe polisi di pilkada. “Saya mengundang rekan-rekan Tempo datang ke Jawa Tengah untuk melihat dan merasakan sendiri atmosfer suasana pilkada,” kata Ribut melalui WhatsApp, Jumat, 22 November 2024.
Kubu Andika Perkasa-Hendrar Prihadi juga ikut mendekati pengusaha lokal di Jawa Tengah. Dua orang dekat Hendi—panggilan Hendrar—bercerita, mantan Wali Kota Semarang itu menghimpun dukungan dari sejumlah pengusaha lokal yang memiliki bisnis padat karya, seperti pabrik kecap. Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto tak membantah bila Hendi disebut melobi para pengusaha untuk mendukung mereka di pilkada Jawa Tengah.
Manuver dari Jateng ke DKI
Membaca pikiran Habermas tentang krisis legitimasi---bisa diakibatkan karena peran politisi yang melampaui tugas-tugas dan tupoksinya sebagai agregator publik. Bahwa perilaku politik itu seringkali muncul akibat karena syndrome atau ambiguitas—yang secara terus menerus mau berkuasa. Sehingga citra diri selalu terbawa pada diri seseorang. Dan orwell dengan semiotik gestur dalam politik membaca lain sebagaimana petuahnya “Politik itu dirancang untuk berbohong, biar terdengar jujur, dan pembunuhan pun di desain biar terlihat terhormat” dari sini kita bisa membaca bahwa ilusi, delusi, fantasi sedemikian diciptakan agar nampak baik-baik saja.
Membaca psikologi dan tubuh politik Jokowi setelah lengser---post power syndrome menjadi bawaan ; di mana hasrat dan ambisi tetap dipraktekkan dalam semua level politik. Seharusnya menjadi pandito atau guru bangsa itu lebih baik, sehingga publik menilai kewibawaan tetap ada. Dan secara sarkas ini adalah noktah sejarah, di mana ada pemimpin terus-menerus dihujat dan dihina oleh bukan hanya lawan politiknya tetapi juga oleh publik yang melihat tingkah laku politiknya yang cendrung menciptakan keretakan dalam ber-warganegara.
Perilaku politik Jokowi pun terjadi di DKI setelah secara terang-terangan memberi dukungan kepada RK-Suswono yang di dukung 12 partai. Apakah manuver ini sebagai eksprimen politik Jokowi untuk menguji apakah ia masih berpengaruh atau tidak? bila dukungannya di Jawa Tengah dan DKI menang—maka itu menjadi kalkulasi politik Gibran di 2029 mendatang. Bila kalah di dua propinsi ini maka Jokowi game over, dan itu berarti Gibran dalam ancaman menuju kontekstasi 2029.
Oleh: Saifuddin
Direktur Eksekutif LKiS
Dosen, Penulis buku, kritikus politik dan penggiat demokrasi
______________________________________
Disclaimer: Rubrik Kolom adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan oposisicerdas.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi oposisicerdas.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.
“GAYA SAMBA” JOKOWI DI PILKADA 2024
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar