Investigasi Awal: Azerbaijan Airlines Jatuh Akibat Serangan Pantsir-S Rusia
Media Azerbaijan, Caliber, melaporkan hasil investigasi awal penyebab jatuhnya pesawat penumpang Azerbaijan Airlines (AZAL) di Kazakhstan. Sebanyak 38 penumpang pesawat tewas dan 29 lainnya selamat dalam peristiwa yang terjadi pada Rabu, 25 Desember itu.
Menurut sumber pemerintah yang dapat dipercaya, ungkap Caliber, hasil investigasi awal menetapkan bahwa pesawat AZAL, yang terbang dari Baku [ibu kota Azerbaijan] ke Grozny [ibu kota Republik Chechnya], diserang oleh sistem pertahanan udara Pantsir-S milik Rusia saat mendekati Grozny.
“Selain itu, sebagai akibat dari penggunaan sistem peperangan elektronik oleh pihak Rusia, sistem komunikasi pesawat Azerbaijan lumpuh total. Karena keadaan inilah pesawat tersebut menghilang dari radar di wilayah udara Rusia dan baru pulih di wilayah Laut Kaspia,” ungkap Caliber, dikutip Jumat (27/12).
Pantsir-S adalah sistem senjata pertahanan udara jarak pendek hingga menengah yang dikembangkan Rusia. Sistem ini dirancang untuk melindungi instalasi militer, infrastruktur strategis, dan sistem pertahanan udara yang lebih besar dari ancaman seperti pesawat, helikopter, drone, dan rudal jelajah.
Harusnya Rusia Deklarasikan Zona Larangan Terbang
Caliber melaporkan, menurut sumber Rusia, sistem pertahanan udara Rusia berupaya menembak jatuh drone atau pesawat tak berawak (UAV) Ukraina pada saat AZAL terbang di atas Chechnya.
Kepala Dewan Keamanan Republik Chechnya, Khamzat Kadyrov, mengkonfirmasi adanya serangan pesawat tak berawak di Grozny pada pagi hari tanggal 25 Desember dan menegaskan bahwa tidak ada korban atau kerusakan.
“Dalam kasus ini, pihak Rusia berkewajiban untuk menutup wilayah udaranya bagi pesawat sipil, yang, bagaimanapun, tidak dilakukan. Mengapa zona larangan terbang tidak dideklarasikan di atas Chechnya adalah pertanyaan besar,” tulis Caliber. Chechnya merupakan bagian dari Federasi Rusia.
Pada saat itu, Bandara Grozny tidak memberikan lampu hijau bagi pesawat AZAL untuk mendarat. Selain itu, AZAL juga tidak diberi izin untuk mendarat di bandara di Makhachkala dan Mineralnye Vody.
“Awak pesawat yang kebingungan, yang terkena tembakan pertahanan udara dan sistem peperangan elektronik, dialihkan ke Kota Aktau di Kazakhstan,” kata Caliber.
Caliber berasumsi bahwa rekomendasi itu diberikan untuk satu tujuan: agar pesawat AZAL jatuh ke Laut Kaspia, semua saksi akan mati, dan pesawat akan tenggelam. “Namun, ini adalah asumsi kami,” ujar mereka.
Caliber juga menuding versi alternatif yang disebarkan di media Rusia bahwa AZAL jatuh akibat bertabrakan dengan burung adalah rekayasa yang disengaja dengan tujuan menyesatkan opini publik.
“Rekaman video dari kabin pesawat menunjukkan bahwa dua penumpang terluka oleh pecahan peluru. Semua pernyataan saksi, termasuk mengenai ledakan yang terdengar di laut, mengarah pada pekerjaan pertahanan udara,” kata mereka.
Minta Rusia Mengaku
Caliber melaporkan, sumber penyelidik Azerbaijan yang terlibat dalam investigasi jatuhnya pesawat mengatakan, penyebab jatuhnya pesawat sungguh jelas dan bahwa serangan itu tak disengaja.
“Mengingat fakta-fakta yang ada, Baku [Azerbaijan] berharap agar pihak Rusia mengakui telah menembak jatuh pesawat Azerbaijan, secara resmi meminta maaf kepada rakyat Azerbaijan, dan melakukan penyelidikan menyeluruh dan semua pihak yang bertanggung jawab dimintai pertanggungjawaban,” paparnya.
Serangan Tak Disengaja
Al Jazeera pada Jumat (27/12) mengutip berbagai sumber berita juga melaporkan hal senada.
"Meskipun Azerbaijan belum mengumumkan secara terbuka temuan penyelidikannya terhadap bencana tersebut, para pejabat telah menyimpulkan bahwa rudal antipesawat Rusia yang menjadi penyebabnya," ujar Al Jazeera menyitir laporan Euronews, The Wall Street Journal, Anadolu Agency dan kantor berita Reuters.
Reuters mengutip sumber yang mengatakan bahwa pesawat itu terkena baterai Pantsir-S Rusia setelah komunikasi pesawat dilumpuhkan oleh sistem peperangan elektronik saat mendekati Grozny.
Penembakan terhadap pesawat itu diyakini tidak disengaja, Reuters mengutip sumber tersebut.
Euronews mengutip sumber pemerintah yang mengatakan bahwa pesawat itu tidak diizinkan mendarat di Rusia setelah pilot meminta pendaratan darurat dan malah diarahkan untuk terbang melintasi Laut Kaspia menuju Aktau.
Versi Rusia
Badan Transportasi Udara Federal Rusia awalnya mengatakan bahwa pesawat itu terpaksa melakukan pendaratan darurat setelah menabrak sekawanan burung.
Laporan keterlibatan Rusia muncul setelah para ahli penerbangan menyatakan pertahanan udara Rusia kemungkinan besar harus disalahkan, berdasarkan kerusakan yang terlihat pada bagian ekor pesawat.
Rusia telah memperingatkan agar tidak berspekulasi tentang penyebab kecelakaan itu. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan: "Adalah salah untuk membuat hipotesis apa pun sebelum kesimpulan penyelidikan."
Kazakhstan, yang juga menyelidiki kecelakaan itu, menolak untuk berspekulasi tentang penyebab jatuhnya pesawat sebelum merilis temuannya sendiri.
Sumber: kumparan
Foto: Ilustrasi Azerbaijan Airlines Jatuh Akibat Serangan Pantsir-S Rusia/Net
Investigasi Awal: Azerbaijan Airlines Jatuh Akibat Serangan Pantsir-S Rusia
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar