Istri Budianto Sitepu Ungkap Kondisi Suaminya yang Tewas Dianiaya Polisi: Muka Lebam, Gigi Rontok
Budianto Sitepu (42), warga Desa Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatra Utara, meninggal dunia setelah dihajar sejumlah personel kepolisian dari Polrestabes Medan.
Istri korban, Dumaria Simangunsong, pun menceritakan kronologi kasus ini. Menurutnya, suaminya berpamitan meninggalkan rumah dalam kondisi sehat.
Saat itu, Budianto Sitepu pergi ke warung tuak yang berada di Jalan Horas, Kecamatan Sunggal, untuk berkumpul dengan teman-temannya, Selasa (24/12/2024) malam.
Ia sendiri tak menyangka suaminya akan dianiaya oleh aparat penegak hukum karena selama ini korban tak pernah memiliki masalah dengan siapa pun.
"Saat ditangkap saya tidak ada di tempat, jam satu (dinihari) saya dikabari kawannya, suami saya ditangkap," kata Dumaria, dilansir Tribun Medan, Jumat (27/12/2024).
Setelah mendapatkan kabar itu, Dumaria mengaku sempat panik dan mencoba mendatangi lokasi kejadian.
Namun, setibanya di sana, Dumaria tak melihat suaminya. Ia lantas mencari informasi mengenai keberadaan suaminya, termasuk ke Polsek Sunggal.
Ia lalu memperoleh informasi bahwa Budianto ditangkap oleh Panit Resmob Polrestabes Medan, Ipda Imanuel Dachi.
Kebetulan, rumah mertua Ipda Imanuel Dachi berada di depan warung tuak tempat suaminya nongkrong.
Setelah itu, Dumaria mendapatkan informasi bahwa suaminya berada di Polrestabes Medan.
"Saya datang ke mertuanya, saya tanya ternyata suami saya dibawa ke Polrestabes. Langsung saya ke sana," ucap Dumaria.
"Saya ke sana, saya tanya suami saya. Saya mau besuk tidak diizinkan, alasannya hari Minggu Kanit tidak masuk."
"Saya kembali ke rumah mertuanya polisi yang nangkap. Saya langsung minta permohonan damai secara kekeluargaan."
"Namun keluarga Bapak Siagian itu tidak ada masalah dengan suami saya, dia masalah sama yang punya warung," sambungnya.
Setelah itu, Dumaria memohon agar dirinya dipertemukan dengan Ipda Imanuel Dachi.
"Karena selalu memohon, akhirnya ibu (keluarga Ipda Imanuel Dachi) itu bilang, kalau mau jumpai bapak tanggal 26."
"Saya tanya jam berapa, jam 7. Pagi-pagi saya ke sana, sampai di Poltabes, saya tanya sama piket mau besuk. Kata mereka suaminya saya diopname," ucapnya.
Berbekal kabar tersebut, Dumaria bergegas meninggalkan Polrestabes Medan dan langsung mendatangi Rumah Sakit Bhayangkara Medan.
Namun, sampai di sana dirinya tak diizinkan untuk menjenguk suaminya.
"Kami minta tolong dipertemukan, mereka bilang suami saya di ruang ICU, saya nangis sejadi-jadinya."
"Saya minta tolong, suami saya bukan pembunuh, pemerkosaan, teroris," ungkapnya.
Tak lama berselang, petugas rumah sakit membawa jenazah dan itu ternyata adalah suami Dumaria. Melihat suaminya sudah menjadi jenazah, Dumaria syok.
"Tanpa sengaja lewat mayat di situ, saya lihat ternyata suami saya. Saya tahu suami saya sudah meninggal dunia, saya bingung ke mana saya harus adukan," ujarnya.
Ia mengaku sampai sekarang tak tahu alasan suaminya ditangkap oleh anggota Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Jama Kita Purba.
"Sepucuk surat saya tidak terima," ucap Dumaria.
Lebih lanjut, Dumaria membeberkan kondisi suaminya saat dibawa ke rumah duka.
"Setelah saya melihat kondisi suami saya tidak wajar. Sekujur muka semua lebam, gigi rontok, banyak ada luka di mana-mana, di kaki ada luka," terangnya.
7 Personel Masuk Patsus
Imbas kasus ini, Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Gidion Arief Setyawan mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah anggota.
Ipda Imanuel Dachi dan enam anggotanya terlibat kasus penganiayaan ini lantas masuk penempatan khusus (patsus).
"Kami sudah melakukan pemeriksaan anggota secara internal, personel yang melakukan penangkapan pada saat itu, untuk melakukan upaya paksa pada saat itu," kata Gidion, Jumat.
"Yaitu enam orang personel yang kita sampaikan di awal. Ini tujuh personel yang kami lakukan pendalaman pemeriksaan secara internal."
"Lalu terhadap tujuh orang tersebut kita lakukan penempatan khusus atau patsus. Dalam tahap penyidikan atau pemeriksaan internal terhadap kasus kode etik," sambungnya.
Menurutnya, saat ini penanganan perkara terhadap anggotanya ini telah diserahkan kepada Polda Sumut.
"Keluarga juga sudah membuat LP tentang pelanggaran kode etik yang dilakukan anggota di Polda Sumut, karena itu proses selanjutnya dilakukan oleh Polda Sumut."
"Kemudian langkah selanjutnya kami serahkan ke Polda Sumut untuk pemeriksaan lebih lanjut, baik terhadap laporan kode etik maupun laporan pidananya," pungkasnya.
Sumber: tribunnews
Foto: Dumaria Simangunsong menangis setelah suaminya yang ditahan Polrestabes Medan ditemukan jadi mayat di RS Bhayangkara, Kamis (26/12/2024) (TRIBUN MEDAN/DEDY KURNIAWAN)
Istri Budianto Sitepu Ungkap Kondisi Suaminya yang Tewas Dianiaya Polisi: Muka Lebam, Gigi Rontok
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar