Makar Terhadap PBNU, Forum Pembela Ulama Nusantara: Luthfi Bin Yahya sudah Bukan Bagian dari NU
Luthfi bin Yahya sudah bukan bagian dari NU karena makar terhadap Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan ingin berkuasa terus di Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyah (Jatman).
“Saat ini Luthfi Bin Yahya sudah bukan menjadi bagian Jatman. Artinya dia bukan bagian NU lagi. Sekarang Rais Jatman dijabat KH Achmad Chalwani dan Mudir ‘Aali dijabat KH Ali Masykur Musa,” kata Forum Pembela Ulama Nusantara Choirunnas Ilyasa dalam pernyataan kepada wartawan, Senin (23/12/2024).
Menurut Choirunnas, Luthfi Bin Yahya memanfaatkan Jatman untuk kepentingan pribadinya. “Sudah dua periode, Luthfi Bin Yahya ingin terus berkuasa menjadi Rais Aam di Jatman. Ini sudah menyalahi organisasi di Jatman,” jelasnya.
Kata Choirunnas, Luthfi Bin Yahya juga menghilangkan sejarah berdirinya Jatman. “KH Achmad Chalwani sudah mengingatkan Luthfi Bin Yahya tetapi tidak digubris,” paparnya.
KH Achmad Chalwani dan Prof KH Ali Masykur Musa terpilih sebagai Rais dan Mudir ‘Aali Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyah (Jatman) periode 2024-2029. Hal itu ditetapkan dalam Kongres Ke-13 Jatman di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah pasa Sabtu (21/12) hingga Ahad (22/12).
Istilah Rais dan Mudir ‘Aali ini merupakan penyesuaian yang disepakati pada Kongres Ke-13 JATMAN yang mengubah istilah sebelumnya, Rais dan Mudir Aam. Proses penetapan dimulai dari musyawarah dalam sidang Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA) oleh 9 ulama. Setelah itu keduanya disahkan dalam Sidang Pleno Kongres JATMAN ke-13.
Rais ‘Aali terpilih, Kiai Chalwani dalam sambutannya menjelaskan sejarah singkat perjuangan thariqah di Indonesia. Menurut dia banyak tokoh bangsa Indonesia yang mengamalkan thariqah.
“Banyak sekali tokoh-tokoh bangsa ini yang mengamalkan thariqah. Moh Hatta, Pangeran Diponegoro, dan lainnya mereka ini para pengamal thariqah,” kata Pengasuh Pesantren An-Nawawi Berjan Purworejo, Jawa Tengah itu seperti dikutip dari laman NUOnline Senin 23 Desember 2024.
Sementara Kiai Ali Masykur mengungkapkan pentingnya mencari wasilah dengan sungguh-sungguh. Hal itu bertujuan agar menjadi orang-orang yang beruntung.
“Carilah wasilah. Apa wasilah itu? Yaitu guru kita, mursyid kita. Cara mencarinya harus bersungguh-sungguh agar kita menjadi muflihun atau orang-orang yang beruntung,” kata dia.
Menurut Kiai Ali Thariqah adalah jalan yang bisa mengantarkan kita kepada keselamatan. Thariqah juga menjadi mata rantai dalam perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia.
“Ini yang kita cari, mari kita sebar luaskan. Karena ini thariqah sejati. Bahagia sejati tiada lain diperoleh melalui thariqah ini,” kata Pengasuh Pondok Pesantren Al-Maskuriyyah Pasulukan Thariqah Naqshabandiyah Khalidiyah Jakarta itu.
Jatman adalah salah satu Badan Otonom (Banom) Nahdlatul Ulama yang didirikan pada tanggal 20 Robiul Awwal 1377 H, bertepatan tanggal 10 Oktober 1957 di Pesantren Tegalrejo Magelang Jawa Tengah. Keberadaan JATMAN kemudian disahkan pada Muktamar NU di Semarang tahun 1979.
Sumber: suaranasional
Foto: Luthfi bin Yahya (IST)
Makar Terhadap PBNU, Forum Pembela Ulama Nusantara: Luthfi Bin Yahya sudah Bukan Bagian dari NU
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar