Media Korsel Ramai-ramai Hujat PSSI gegara Pecat Shin Tae Yong: Sebut Tak Tahu Bersyukur, Pengkhianat hingga Tak Punya Akal Sehat
Media Korea Selatan (Korsel) ramai-ramai memberitakan pemecatan Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia oleh PSSI. Banyak yang mengecam keputusan federasi sepak bola Indonesia memutus kontrak dengan juru taktik asal negeri ginseng tersebut dan menunjuk Patrick Kluivert asal Belanda sebagai penggantinya.
Mereka mempertanyakan alasan pemecatan Shin Tae yong yang disebut telah banyak berjasa selama lima tahun terakhir melatih dan menaikkan kelas Tim Garuda. Diketahui, Ketum PSSI Erick Thohir mengumumkan pemecatan pelatih berusia 54 tahun itu pada Senin 6 Januari 2025.
Erick Thohir mengungkap keputusan tersebut tak luput dari evaluasi menyeluruh yang dilakukan PSSI. Terbaru, Timnas Indonesia baru saja tersingkir dari Piala AFF 2024 di fase grup. Dinamika timnas juga membutuhkan perhatian khusus. Tim Garudah membutuhkan pelatih yang bisa lebih menerapkan strategi yang disepakati pemain, komunikasi dan implementasi program lebih baik.
Salah satu media Korsel yang mengkritik keras keputusan PSSI adalah sports.news.nate. Media ini menyebut federasi sepak bola Indonesia tidak tahu berterima kasih dan tidak tahu malu karena mencampakkan Shin Tae-yong dalam artikelnya berjudul 'Tidak Tahu Berterima Kasih' Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) yang 'Tidak Tahu Malu'.
"Ini tidak tahu terima kasih. Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) telah mencampakkan pelatih Shin Tae-yong," tulis media itu, dikutip Rabu (8/1/2025).
Media ini menuliskan, pemecatan Shin Tae-yong adalah keputusan yang tidak dapat dimengerti. Setelah pelatih Korsel itu menjabat, sepak bola Indonesia berkembang pesat. Pada November tahun lalu, Indonesia mengalahkan Arab Saudi 2-0 dalam pertandingan keenam Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Grup C dan peringkat FIFA Indonesia naik dari 173 ke 127.
"Mengapa PSSI memecat pelatih Shin Tae-yong padahal penampilannya tidak buruk? Alasannya tak bisa dimengerti. Ada spekulasi bahwa hal ini mungkin disebabkan oleh alasan politik di Indonesia," tulis sports.news.nate.
Media ini juga menyinggung Patrick Kluivert yang telah ditunjuk menggantikan Shin Tae-yong. "Di Indonesia yang banyak dihuni pemain Belanda, pelatih dari tim nasional Belanda sangat berpengaruh. Karena itulah diyakini logika politik internal turut berperan dalam pemecatan Shin Tae-yong," tulis media ini.
Media Korsel lainnya, MHN Sports mengangkat judul: "Akal sehat tak bekerja di sini' Indonesia tunjuk 'legenda Belanda' segera setelah pecat pelatih Shin Tae-yong".
Sementara Chosun menyoroti respons putra STY yang marah atas pemecatan ayahnya. Media ini juga mengangkat beberapa artikel yang mengecam pemecatan STY di saat dia telah dianggap sebagai pahlawan bagi persepakbolaan Indonesia.
Haninpost dalam artikelnya juga mengkritik keputusan PSSI memecat STY. Pelatih asal Korsel yang mulai menangani Indonesia pada akhir tahun 2019 itu disebut telah memberikan hasil yang menggembirakan untuk Garuda. Pada Juni tahun lalu, PSSI telah mengumumkan perpanjangan kontraknya hingga tahun 2027, tapi malah tiba-tiba memecatnya awal 2025 ini.
"Satu kegagalan menyebabkan ia dipecat," sindir Haninpost.
Lalu, media Korsel lainnya, STN News stnsports.co.kr mengingatkan PSSI akan menyesali pemecatan Shin Tae-yong lewat artikelnya berjudul, "Pemecatan Shin Tae-yong dipertanyakan, "Sebuah pertaruhan yang mungkin Anda sesali!" “Keputusan mengejutkan Indonesia."
Yonhap juga mengangkat berita pemecatan STY dalam artikelnya berjudul "Satu pelatih Korsel rayakan kemenangan, pelatih lainnya dipecat pasca-turnamen sepak bola ASEAN."
Media tersebut membandingkan nasib dua pelatih sepak bola asal Korsel yang berbeda. Pelatih Timnas Vietnam, Kim Sang-sik, merayakan kemenangan timnya setelah meraih gelar ASEAN Mitsubishi Electric Cup 2024 atas Thailand di Stadion Rajamangala, Bangkok, Minggu, 5 Januari lalu. Sementara pelatih Timnas Indonesia asal Korsel lainnya Shin Tae-yong dipecat menyusul tersingkirnya Garuda di AFF.
Media lainnya JoongAng Ilbo mengangkat artikel berjudul "Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) tiba-tiba memecat Shin Tae-yong, pelatih kepala Korea yang mengangkat daya saing internasional tim nasional sepak bola." Artikelnya juga mengkritik keputusan PSSI karena memecat STY yang dinilai telah menaikkan daya saing Timnas Indonesia di tingkat internasional secara signifikan.
"Indonesia yang pernah dianggap sebagai negara terbelakang dalam bidang sepak bola di Asia Tenggara, telah meningkat daya saingnya dengan pesat sejak Shin Tae-yong mengambil alih, dan tumbuh menjadi salah satu tim terkuat di Asia Tenggara," tulis JoongAng Ilbo.
Media ini juga menyebut pemecatan STY karena konflik dengan Ketum PSSI Erick Thohir. Bahkan, menuding Erick Thohir selalu mencari-cari kesalahan Shin Tae-yong dalam melatih Timnas Indonesia.
"Seorang informan dari kalangan pesepak bola mengatakan, "Pada gelaran Piala Mitsubishi beberapa waktu lalu, Erick Thohir sempat membuat tuntutan yang tidak masuk akal terkait pemain naturalisasi sehingga membuat suasana tidak nyaman di antara staf kepelatihan yang dipimpin Shin Tae-yong," tulis media ini.
Export News dalam beritanya menyoroti Shin Tae-yong yang sudah menunjukkan hasil gemilang di Indonesia, justru mendapat pukulan telak dengan pemecatannya pada Senin 6 Juli.
"PSSI melakukan tindakan tak masuk akal dengan memecat Pelatih Shin Tae-yong karena kalah dari tim Vietnam di Piala AFF," tulis media Export News.
Sementara beberapa media Korsel lainnya mengangkat reaksi dan pesan perpisahan dari para pemain Timnas Indonesia atas pemecatan STY.
Sumber: inews
Foto: Mantan Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong/Net
Media Korsel Ramai-ramai Hujat PSSI gegara Pecat Shin Tae Yong: Sebut Tak Tahu Bersyukur, Pengkhianat hingga Tak Punya Akal Sehat
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar