Menyedihkan! Negara Kalah Melawan Preman Bayaran Aguan di PIK 2?
Akhirnya Rabu, tanggal 8 Januari 2025 aksi Deklarasi Rakyat Melawan Oligarki Rakus Perampas Tanah Rakyat dapat terselenggara sukses. Sejumlah tokoh, hadir mengikuti aksi.
Dalam aksi, sejumlah tokoh yang hadir yaitu: Abraham Samad (Ketua KPK periode 2011-2015), Roy Suryo (Menpora era SBY), Ust Alfian Tanjung (Pendakwah), Mayjen TNI Purn Syamsu Djalal (Ketua Dewan Pembina Persaudaraan Raja Sultan Nusantara, DANPOM TNI era Soeharto), KH Abdul Muhaimin (pengasuh Ponpes Nurul Ummahat, Kotagede, Yogyakarta), KH Muhyiddin Junaidi (Ulama MUI), Mayjen TNI Purn Soenarko (eks Danjen Kopassus), Dr Marwan Batubara, Rizal Fadilah, Edy Mulyadi, KH Sobri Lubis, Kolonel Purn Sugeng Waras, Kolonel Purn M. Nur Saman, Bu Julia Safitri, Ust Verry Kristanto (Ketua GNPR), Ust Irwan Syaifulloh (Tokoh Pergerakan Nasional), Pak Ismed, Aziz Yanuar, Heru Purwanto (UI WATCH), Bu Menuk Wulandari (ARM), Bu Wati (ASPIRASI), Makmun Muzakki (Tokoh Banten, Fikri Balfaz, Eks Dan PSN Swakarsa), Bu Dhio, dan masih banyak lagi.
Ada pula, elemen anggota dan massa organisasi yang hadir. Ada massa dari Aliansi Rakyat Menggugat (ARM), Jawara Banten, Aspirasi, UI WATCH, Forum AKSI, Forum Purnawirawan Pejuang Indonesia (FPPI), Forum Purnawirawan TNI (FP-TNI), dan yang lainnya.
Acara dimulai dengan long march, dari Kawasan Makam Desa Kohod tempat parkir kendaraan, menuju lokasi tanah kosong. Awalnya, ada dua titik lokasi yang dipersiapkan panitia.
Namun, sejumlah preman bayaran Aguan telah menduduki lokasi. Polisi yang berjaga, tak mengusir preman. Padahal, polisi telah diberi surat pemberitahuan tentang rencana aksi berikut lokasinya, yang ada di pinggir jln desa kohod, kecamatan Paku Haji, Kabupaten Tangerang, Banten.
Panitia yang tak ingin terjadi benturan antar elemen anak bangsa, memilih mengalah dan mencari lokasi lain. Demi tujuan terselenggaranya acara penyampaian pendapat dimuka umum.
Emak-emak ARM yang berusaha menerobos masuk ke lokasi rencana awal acara, dihalau polisi. Polisi, menghalau emak-emak, tetapi tidak menghalau preman-preman yang menduduki lokasi acara. Videonya, beredar viral.
Polisi, sudah seperti centeng Aguan. Ikut latah membekingi preman untuk menjaga PIK-2 milik Aguan & Anthoni Salim yang menyengsarakan rakyat.
Negara, seperti tak hadir di PIK-2. Di lokasi yang diklaim wilayah PSN PIK-2, yang izinnya juga tidak ada, izin lahan tidak sesuai RTRW, semua kendali atas otoritas wilayah seolah ada dibawah kendali Aguan. Kemana Kedaulatan NKRI? kemana Presiden Prabowo Subianto, yang telah disumpah akan menjalankan konstitusi?
Rakyat hendak menjalankan hak konstitusi menyampaikan pendapat dimuka umum, dihalangi preman bayaran Aguan. Polisi, sebagai alat negara, mendiamkan, malah ikut membekingi preman. Seolah, polisi juga sudah ada dibawah kendali Aguan, bukan dibawah otoritas Presiden Prabowo Subianto.
Rakyat yang berjuang membela haknya, seperti yatim piatu. Seolah-olah, tak ada pemimpin di negeri ini. Seolah, tak ada pemerintahan di Republik ini. Seolah, Aguan lah yang punya Republik ini.
Maka sangat tepat doa Nabi Musa AS yang dibacakan oleh KH Abdul Muhaimin. Doa pembuka dalam agenda deklarasi, agar Allah SWT menangkan rakyat yang terzalimi, seperti pengikut nabi Musa, yang dizalimi oleh Fir’aun. Doa, agar penguasa membuka mata dan telinga, atas kezaliman Aguan terhadap rakyat Banten di proyek PIK-2. [].
Oleh: Ahmad Khozinudin, S.H,
Advokat,[Koordinator Tim Advokasi Melawan Oligarki Rakus Perampas Tanah Rakyat/ TA- MOR PTR]
______________________________________
Disclaimer: Rubrik Kolom adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan oposisicerdas.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi oposisicerdas.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.
Menyedihkan! Negara Kalah Melawan Preman Bayaran Aguan di PIK 2?
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar