Pengamat: Prabowo Tidak Perlu Balas Budi ke Jokowi
Karier politik Prabowo Subianto yang kini sudah menjadi orang nomor satu di Indonesia bukan berkat jasa Presiden ke-7 RI, Joko Widodo sepenuhnya.
CEO PolMark, Eep Saefulloh Fatah menilai, jalan politik Prabowo menjadi Presiden Indonesia memang ada peran dari Jokowi, namun tidak signifikan dan tidak perlu terbebani dengan politik balas budi.
Eep mengurai, Prabowo telah berjuang lebih dari 20 tahun untuk mencapai posisi Presiden. Sementara kontribusi Jokowi di karier Prabowo hanya sebatas membawanya sebagai Menteri Pertahanan dan mendukung di Pilpres 2024.
“Jadi sumbangan Jokowi secara proporsional akan dilihat Prabowo bukan menghiasi seluruh perjalanan karier politiknya, tetapi hanya di ujung saja sebelum jadi presiden,” kata Eep dikutip dari podcast KeepTalking, Rabu, 1 Januari 2025.
Dukungan Jokowi ke Prabowo di Pilpres 2024 juga saling menguntungkan kedua belah pihak. Bahkan menurut Eep, pihak yang paling diuntungkan di Pilpres 2024 justru Gibran Rakabuming Raka.
Putra sulung Jokowi itu bisa menjadi Wakil Presiden berkat restu dan dukungan Prabowo. Maka dari itu, Eep menilai hubungan Prabowo dan Jokowi lebih bersifat timbal balik dan sudah semakin seimbang.
“Neraca di antara Prabowo dan Jokowi sudah semakin seimbang. Memang (Prabowo) dibantu (Jokowi). Tetapi pada saat yang sama, Prabowo juga ikut membawa putra Jokowi ke kursi Indonesia nomor 2 atau wakil presiden. Dan itu luar biasa,” katanya.
Setelah menjadi Kepala Negara, Prabowo juga tetap melanjutkan kebijakan aglomerasi Jokowi.
"Jadi menurut hemat saya, jangan pernah membayangkan bahwa Prabowo ada sebegitu rendahnya di hadapan Jokowi, Prabowo bukan hanya menerima tetapi memberi sesuatu,” pungkasnya.
Sumber: rmol
Foto: Presiden ke-7 RI, Joko Widodo dan Presiden Prabowo Subianto saat masih menjadi Menteri Pertahanan RI/tangkapan layar
Pengamat: Prabowo Tidak Perlu Balas Budi ke Jokowi
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar