PPN Tak Jadi Naik, Warganet Unggah Bukti Sebaliknya: Pembohong
Wacana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen sebelumnya
membuat masyarakat heboh dan ramai-ramai menolak kenaikan PPN tersebut.
Namun dalam laporan terbaru, Presiden Prabowo menyampaikan, kenaikan tarif
PPN menjadi 12 persen hanya dikenakan pada barang dan jasa mewah.
Namun, isu mengenai kenaikan PPN 12 persen sebelumnya telah beredar dan
membuat sejumlah pihak menerapkan tarif tersebut pada platformnya. Baru-baru
ini, sejumlah warganet membagikan bukti terkait beberapa jasa maupun barang
yang seharusnya tidak terdampak kenaikan PPN 12 persen tersebut.
Salah satunya dibagikan oleh akun X @Fandiwargreymon yang mengutip
pemberitaan dari akun Partai Gerindra. Partai yang diketuai oleh Prabowo
Subianto tersebut membagikan berita berjudul "Prabowo Tegaskan Barang dan
Jasa Bahan Pokok Tak Kena PPN 12 persen".
Namun, pemilik akun mengutip pemberitaan tersebut dengan bukti layanan di
salah satu platform digital yang terkena kenaikan PPN 12 persen. Dalam
gambar tangkapan layar yang dibagikannya, terlihat pemberitahuan dari sebuah
aplikasi.
"Mulai 1 Januari 2025, terdapat penyesuaian tarif PPN menjadi 12 persen
sesuai ketentuan perpajakan yang berlaku untuk top-up Kredit TopAds secara
manual atau otomatis," bunyi pemberitahuan tersebut.
Hal ini tidak sejalan dengan pengumuman yang disampaikan oleh Prabowo
Subianto dan membuat warganet merasa dipermainkan.
"Terus ini apaaa? Pembohong," cuitnya.
Terus ini apaaa? Pembohong https://t.co/lcQLS5GFtb pic.twitter.com/hoyzOdwlqt
— 范迪瓦尔达纳 (@Fandiwargreymon) December 31, 2024
Dalam cuitan lainnya, akun X @barengwarga juga mengumpulkan bukti bahwa
sejumlah perusahaan besar seperti YouTube pun masih merapkan aturan kenaikan
PPN 12 persen.
"Lapor @DitjenPajakRI @KemenkeuRI. Ini @googleindonesia, @Telkomsel,
@TelkomIndonesia belum patuh aturan. Kami menuntut: 1) Turunkan Tarif PPN
yang telah sesuai dengan ketentuan terbaru dari PMK yang menyatakan bahwa
PPN untuk layanan digital tidak naik atau bahkan diturunkan. 2) Jika PPN
telah diterapkan melebihi tarif yang seharusnya berdasarkan peraturan baru,
kami menuntut pengembalian kelebihan pembayaran tersebut kepada pelanggan
dalam waktu 7 hari terhitung dari hari ini," cuit akun tersebut.
Cuitan warganet soal kenaikan PPN. [X/@barengwarga]
Unggahan tersebut sontak menuai beragam respons dari pengguna X lainnya.
"Pemerintah sekarang PRnya jelek banget. Wacana belum mateng kayak
pengampunan koruptor udah dilempar ke publik dan akhirnya bikin riuh dan
ujung-ujungnya klarifikasi. Yang sudah akan jalan kayak PPN 12 persen malah
denial dan dikaburin bilangnya hanya barang mewah doang," komentar
@b_set*****.
"Harusnya nggak jadi naik sih, karena mungkin udah diset jauh hari maka
tidak mungkin untuk cepat dirubah lagi. Emang kalau punya pemerintah amatir
kayak gini, bisa jadi orang yang ngerubah itu udah cuti liburan akhir
tahun," tambah @aaro*****.
"Ini tuh masalahnya di pihak pengusahanya nggak sih? Kayak kemarin aja nih,
belum resmi naik 12 persen, eh harga di Indomaret ngelunjak naik sampai 50
persen. Jadi sebenernya pemerintah ngebohongin kita, apa pihak pengusaha
yang kalap pengen jatohin pembeli?" timpal @oreo*****.
"Dari operator juga naik. Asli, yang bohong siapa nih?" cuit @theci*****.
Sumber:
suara
Foto: Ilustrasi PPN 12 Persen akan diberlakukan pemerintah tahun 2025.
[Suara.com/Rochmat]
PPN Tak Jadi Naik, Warganet Unggah Bukti Sebaliknya: Pembohong
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar