Breaking News

Sejak Kapan Nusantara dalam Gengaman Cina: Ideologi Saudagar Cina adalah Angpao


MASA penjajah berabad-abad lamanya telah mewariskan kepada Indonesia struktur perekonomian yang didominasi perusahaan asing dan para pedagang Cina.

Belanda mendominasi bidang perkebunan, pertanian, pertambangan, perdagangan luar negeri, industri dan perbankan. Semua perusahaan besar ada di tangan mereka. Golongan etnis Cina menguasai sektor menengah menjadi perantara perusahaan asing dengan orang pribumi.

Etnis Cina menguasai industri kecil menampung hasi dari petani sebagai perdagangan antar wilayah. Sejak itulah Nusantara susah masuk ke dalam perangkap genggaman Cina.

Perlahan tapi pasti mempersiapkan penguatan eksistensi penguasaan Nusantara dengan membawa masuk banyak imigran Cina ke Indonesia.

Untuk membentuk koloni baru yang kita kenal dengan nama Pa-Cinaan sering kita kenal Pecinan, kaum pribumi tetap menjadi kelas pinggiran.

Pada era perjuangan dan paska kemerdekaan, perilaku dan tabiat mereka tidak berubah. Ideologinya adalah Angpao, untuk tetap eksis menguasai pejabat negara, sebagai penguasa dan pengambil kebijakan negara.

Pada masa kemerdekaan ekonomi mutlak sudah dikuasai oleh mereka, ketololan pejabat penguasa negara tetap dalam kendali Saudagar Cina, dikendalikan dalam setiap pengambilan kebijakan negara untuk memperkuat etnis Cina menguasai Nusantara.

Pada masa Presiden Sukarno dan Suharto, yang paham atas kejadian sejarah di atas, kekuatan kekuatan masih ada upaya pengendalian kekuatan dan kekuasaan pedagang etnis Cina. 

Sampailah pada Presiden Jokowi sangat mengerikan bukan saja kedaulatan negara diserahkan ke Saudagar Cina bahkan di berikan karpet merah dengan leluasa menjajah Nusantara.

Bahkan imigrasi etnis Cina dengan dalih Tenaga Kerja Asing (TKA ) masuk ke Nusantara dengan bebas dengan alasan investasi dan lebih parah lagi diberi payung hukum Program Strategis Nasional (PSN). 

Lebih gila lagi mereka difasilitasi untuk membangun pusat perumahan warga Etnis Cina dengan kawasan yang lebih luas dan eklusif seperti pusat PIK 1 dan akan membangun PIK 2 dan PIK di sepanjang pantai Pulau Jawa dan kawasan lainnya di luar Jawa.

Apa yang membuat penguasa kita benar-benar benar tetapi sejarah terhadap penghianatan demi penghianatan terus mereka lakukan. Sangat mungkin karena buku-buku sejarah dengan cepat disembunyikan. 

Hampir dipastikan Presiden sekelas Jokowi yang buta sejarah menjadi penyebab Nusantara dalam kondisi gawat darurat dalam cengkeraman saudagar etnis Cina.

Pengkhianatan Cina lebih merupakan kelaziman perilakunya sejak jaman penjajahan, pra dan paska kemerdekaan. Kaum pribumi tetap dikorbankan sebagai kelas terbawah bahkan akan dihancurkan.

Ribut ribut soal dugaan korupsi Jokowi menjadi terlalu sederhana jika dibandingkan dengan penghianatan Jokowi yang menjual kedaulatan negara, terang benderang masuk kategori Jokowi sebagai PENGKHIANAT NEGARA - hukumannya adalah hukuman mati. (*)

Oleh: Sutoyo Abadi
Koordinator Kajian Politik Merah Putih 
______________________________________
Disclaimer: Rubrik Kolom adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan oposisicerdas.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi oposisicerdas.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.
Sejak Kapan Nusantara dalam Gengaman Cina: Ideologi Saudagar Cina adalah Angpao Sejak Kapan Nusantara dalam Gengaman Cina: Ideologi Saudagar Cina adalah Angpao Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar