Target Transisi Energi & Kemitraan Shikoku Electric Power Makin Memperkuat Prospek Bisnis Hero Global Investment (HGII)
Pemerintah sedang dalam tahap finalisasi Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2024 – 2034 pada Januari 2025. Sebelumnya Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan, dalam draf RUPTL 2024 – 2034, PLN berencana menambah kapasitas listrik Indonesia sebesar 71.000 megawatt (MW), dengan sebagian besar dari tambahan tersebut berasal dari energi baru terbarukan (EBT).
RUPTL merupakan dokumen perencanaan strategis untuk memastikan ketersediaan tenaga listrik yang dapat mendukung kebutuhan listrik nasional. Penyusunan RUPTL kali ini menitikberatkan target bauran energi bersih dalam rangka menuju Net Zero Emission pada tahun 2060.
PT Hero Global Investment Tbk., calon emiten di bidang energi baru terbarukan dengan ticker HGII yang sedang melangsungkan Penawaran Umum pada 3 – 7 Januari 2025 dengan harga perdana saham senilai Rp200 per saham dan melantai di Bursa Efek Indonesia pada 9 Januari 2025, berkomitmen untuk mendukung pemerintah dan PLN dalam merealisasikan target bauran energi bersih melalui investasi pembangkit listrik energi terbarukan.
"HGII siap mendukung pemerintah dan PLN dalam mencapai target penambahan kapasitas listrik terutama dari EBT yang selaras dengan RUPTL baru nanti. Untuk ekspansi pembangkit EBT, HGII melalui IPO menargetkan dana sebesar Rp260 miliar untuk kebutuhan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berkapasitas 25 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) kapasitas 10 MW, yang keduanya berlokasi di Sumatra Utara. Selain itu pasca IPO, kami juga akan memiliki Strategic Partner yaitu Shikoku Electric Power dan bersama-sama kami akan menggabungkan sumber daya untuk mengembangkan EBT di Indonesia,” ujar Robin Sunyoto, Presiden Direktur PT Hero Global Investment Tbk, Senin (6/1/2025).
Robin menjelaskan, proyek PLTA 25 MW dan PLTM 10 MW tersebut ditargetkan keduanya memulai konstruksi tahun 2026 dan beroperasi secara komersial pada tahun 2028. Selanjutnya, HGII ke depan akan terus melakukan ekspansi tidak hanya pembangkit yang bersumber dari hidro, tetapi juga dari biomassa, biogas, dan surya dengan target total pengelolaan pembangkit hijau hingga 100 MW pada tahun 2031.
Siap Didukung Yonden Jepang
Untuk mencapai target tersebut, Pemegang Saham Pendiri HGII dan Shikoku Electric Power Co., Inc. (“Yonden”) telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat, di mana Perusahaan energi asal Jepang tersebut akan mengakuisisi 25% saham HGII setelah IPO.
Robin menyampaikan, komposisi saham HGII nantinya pasca IPO adalah para Pemegang Saham Pendiri HGII akan tetap sebagai pengendali perseroan dengan saham sebesar 55%, Yonden 25% lalu publik 20%.
Yonden yang juga tercatat di Tokyo Stock Exchange dengan kode saham TYO:9507 berdiri pada tahun 1951 adalah sebuah perusahaan penyedia listrik yang membangkitkan dan menjual listrik di wilayah Shikoku, Jepang serta memiliki portofolio pembangkit listrik sebesar 5.332MW yang bersumber dari hidro, thermal, nuklir, dan surya. Berdasarkan Laporan Keuangan Yonden per 31 Maret 2024, Yonden memiliki total aset sebesar ¥1,629,054 juta atau sekitar Rp167 Triliun dan operating revenue sebesar¥787,403 Juta atau sekitar Rp 81 Triliun.
Yonden juga telah melakukan investasi di perusahaan energi mancanegara lainnya seperti Oman, Qatar, Chile, Amerika Serikat, Uni Emirat Arab, Saudi Arabia, Myanmar serta Vietnam. Dan dengan pelaksanaan akuisisi 25% saham HGII oleh Yonden, ini akan menjadi investasi pertama Yonden di Indonesia.
Menurut Robin, kolaborasi dengan Yonden memberikan peluang besar bagi HGII untuk mempercepat pertumbuhan energi terbarukan di Indonesia. Dukungan teknis dan pengalaman Yonden dalam konstruksi, operasi dan pemeliharaan (operation and maintenance) pembangkit listrik akan memperkuat kemampuan HGII dalam memastikan kinerja pembangkit listrik yang stabil dan efisien.
Target Transisi Energi & Kemitraan Shikoku Electric Power Makin Memperkuat Prospek Bisnis Hero Global Investment (HGII)
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar